LABVIRAL

Bayern Menang 27-0, Ini 5 Kemenangan dengan Skor Besar dalam Sepak Bola

Bayern Munich (putih-merah) menang besar dengan skor 27-0 dengan skor 27-0 atas FC Rottach-Egern, Selasa (18/7/2023) waktu setempat. (Sumber : Instagram/fcbayern)

LABVIRAL.COM-Klub Bundesliga Bayern Munich menang besar dengan skor 27-0 pada laga uji coba pra-musimnya. Selain Bayern, ada deretan kemenangan skor besar lainnya dalam sepak bola.

Pada laga pra-musim yang dilangsungkan di Tegernsee, Selasa (18/7/2023) waktu setempat Die Roten menang besar dengan skor 27-0 atas FC Rottach-Egern.

Jamal Musiala, Marcel Sabitzer, dan Mathys Tel masing-masing mencetak lima gol ke gawang tim dari Divisi 9 Liga Jerman.

Serge Gnabry tak mau kalah dengan mengemas hat-trick ke gawang Rottach-Egern. Kemudian ada Raphael Guerreiro dengan sumbangan dua gol.

Gol lainnya dicetak Konrad Laimer, Alphonso Davies, Dayot Upamecano, Noussair Mazraoui, Ryan Gravenberch, Kingsley Coman, dan Sadio Mane. Mereka melesakkan satu gol.

Baca Juga: 7 Meme Kocak Lionel Messi Gagal ke Indonesia, Bikin Ngakak Parah

Bayern bukan satu-satunya tim yang memenangi gol dengan skor besar.

Deretan skor besar dalam sepak bola

Berikut adalah deretan skor besar yang ada dalam sejarah sepak bola dunia:

1. AS Adema 149 vs 0 SO l'Emyrne

Skor 149-0 pernah tercipta pada laga antara dua tim di Toamasina, Madagaskar. Pertandingannya berlangsung 31 Oktober 2002.

Skor ini tercatat masuk dalam rekor dunia Guinness World Records sebagai skor terbesar dalam sepak bola.

SO l'Emyrne (SOE) memilih sengaja kalah dalam pertandingan melawan musuh bebuyutan mereka AS Adema sebagai bagian dari protes yang telah direncanakan sebelumnya atas keputusan wasit yang bertentangan dengan mereka selama turnamen playoff empat tim sebelumnya.

2. Arbroath F.C. 36 vs 0 Bon Accord F.C.

Rekor kemenangan dengan skor besars sebelumnya dipegang laga antara Arbroath vs Bon Accord dengan kemenangan 36–0 di Piala Skotlandia pada 1885.

Pada laga ini salah satu pemain Arbroath, John Petrie bahkan sampai bisa membuat 13 gol.

3. Australia 3 vs 0 Samoa Amerika

Australia menghadapi Samoa Amerika dalam kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 2002 di Stadion Olahraga Internasional pada 11 April 2001.

Tim tuan rumah mencetak rekor dunia untuk kemenangan terbesar dalam pertandingan internasional.

Archie Thompson, yang mencetak 13 gol, membuat rekor pribadi untuk gol terbanyak yang dicetak oleh satu pemain.

Setelah laga, Thompson dan manajer Australia, Frank Farina, menyerukan babak penyisihan di masa mendatang, untuk menghindari pertandingan yang tidak seimbang.

4. Police Machine FC 67 vs 0 Bubayaro FC

Laga ini juga dianggap sebagai "skandal" setelah Police Machine FC mengalahkan rival Bubayaro FC 67-0 pada 7 Juli 2013, dalam pertarungan promosi untuk memenangkan tempat di Divisi Liga Nasional Nigeria - tingkat terendah liga sepak bola.

Di babak pertama, Police Machine memimpin 6-0, tetapi skor menggila di babak kedua, setelah Bubayaro secara misterius mencetak gol bunuh diri berturut-turut.

Komite Penyelenggara Federasi Sepak Bola Nigeria menyebut hasil itu "tidak dapat diterima" dan "skandal besar" karena adanya tuduhan pengaturan pertandingan.

Baca Juga: 5 Meme Kocak Man City Juara Liga Champions, Makasih Lukaku

5. Plateau United Founders 79 vs 0 Akurba FC

Masih di Nigeria, Plateau United Founders mengalahkan Akurba FC 79-0 di liga yang sama, di hari yang sama, 7 Juli 2013.

Tentu saja, hal ini juga menimbulkan kecurigaan adanya pengaturan pertandingan, apalagi pertandingan tersebut mengikuti pola yang sama dengan pertandingan antara Police Machine dan Bubayaro FC.

Di babak pertama, skor menjadi 7-0 untuk Plateau United, tetapi di babak kedua, mereka akhirnya mencetak 72 gol lagi, sebagai hasil dari rentetan gol bunuh diri yang keterlaluan dari tim tamu!

Dr Mohammed Sanusi, direktur kompetisi NFF, sangat marah dan secara terbuka berjanji untuk menyelidiki masalah ini secara menyeluruh.

Dua hasil konyol tersebut menyebabkan empat klub yang dicurigai dilarang bertanding masing-masing selama sepuluh tahun.

Tidak pernah terungkap siapa yang mengatur pertandingan, tetapi semua pemain dan ofisial pertandingan dikenai larangan seumur hidup.***

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT