LABVIRAL

Soekarno dan Fatmawati, Kisah Cintanya Bersemi di Lapangan Bulu Tangkis

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno (Sumber : Dok. Istimewa)

Pertama kali berdiri, PBSI dipimpin oleh A. Rochdi Partaatmadja sebagai ketua umumnya, Ketua I Dick Sudirman, Ketua II: Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I: Amir, Sekretaris II: E. Soemantri, Bendahara I: Rachim, dan Bendahara II: Liem Soei Liong.

Sejak hadir, PBSI lalu membuka pengurus cabang di tingkat provinsi di seluruh Indonesia secara bertahap. 

Asal-usul Bulu Tangkis

Olahraga bulu tangkis pertama kali muncul di India. Sayangnya bulu tangkis tidak terlalu berkembang di India saat awal mula kemunculannya. 

Di India, bulu tangkis awal disebut sebagai permainan Poona. Ditemukan di India, bulu tangkis malah berkembang pesat di Inggris. Inggris adalah negara pengembang bulu tangkis di masa awal munculnya olahraga ini.

Diketahui, Inggris menjajah India, dan saat masa penjajahan itu, perwira tentara Inggris membawa bulu tangkis ke kampung halamannya di benua Eropa. 

Di Inggris, bulu tangkis mendapat ruang berkembang yang cukup pesat. Di mana permainan ini juga sering dimainkan di wilayah kerajaan yaitu Duke of Beaufort.

Baca Juga: Dick Sudirman, Bapak Bulutangkis Indonesia yang Jasanya Luar Biasa

Sejak berkembang di Inggris, nama olahraga tersebut berubah menjadi Badminton. Lalu pada 1934 terbentuklah International Badminton Federation (IBF) sebagai organisasi pertama yang menaungi bulutangkis. Ketua pertama IBF adalah Sir George Thomas yang berkebangsaan Inggris.

Sementara itu anggota IBF mulanya hanya terdiri dari sekutu kerajaan Inggris saja, yaitu Denmark, Perancis, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, dan Wales. 

IBF tersebut juga melahirkan kompetisi bulutangkis tertua di dunia, yaitu Piala Thomas Cup. Nama Thomas dalam kompetisi tersebut merujuk pada Sir George Thomas di mana ketua IBF pertama.

Editor : Dian Eko Prasetio

Tags :
BERITA TERKAIT