Pemain naturalisasi buka suara terkait rencana aturan pemain untuk Liga 1 musim depan. Mereka mengkritik Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang mengeluarkan kebijakan rencana pembatasan pemain naturalisasi di tiap-tiap klub.
Beberapa pemain naturalisasi bersuara di media sosial mengenai rencana kebijakan pemain naturalisasi untuk musim depan. Semua nya keberatan dengan rencana pembatasan pemain naturalisasi di klub.
Pemain-pemain seperti Ilija Spasojevic, Marc Klok, Beto Goncalves, Herman Dzumafo,Stefano Lilipaly, hingga Ezra Walian merasa didiskriminasi dengan regulasi tersebut.
Baca Juga: Hitung-hitungan Indonesia Lolos Perempat Final Piala Asia U-20 2023
Para pemain tersebut merasa ketika bermain di Timnas, mereka dianggap sebagai orang Indonesia, namun ketika mereka bermain di Liga statusnya tetap naturalisasi, bukan WNI.
"Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi," tulis Marc Klok dilaman instagram pribadinya.
"Kami memilih Indonesia karena kami mencitai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepakbola di sini. Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka."
"Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keberagaman. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini," keluh Ilija Spasojevic.
"Kami harap semua pihak dapat mempertimbangkan kembali peraturan ini dan membuat liga yang adil dan inklusif untuk semua pemain. #forbetterIndonesiaFootball."
Kritik tersebut keluar lantaran dalam rencana aturan regulasi pemain menyebut bahwa setiap klub Liga 1 maksimal hanya boleh memiliki 2 pemain naturalisasi.
Regulasi tersebut muncul dalam Sarasehan Sepak Bola Nasional yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023). Acara tersebut diikuti oleh seluruh perwakilan klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Terkait pemain naturalisasi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta jumlah maksimal 1 pemain/tim untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal asli bisa bermain.
"Hasil sarasehan merupakan kesepakatan bersama yang diinginkan seluruh klub," klaim Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Pun begitu, Erick menegaskan bahwa kebijakan tersebut masih bisa berubah dan baru sebatas usulan dan akan dibicarakan kembali dengan pihak-pihak terkait sebelum dijadikan regulasi resmi.
Sedangkan untuk kuota pemain asing adalah 6 pemain (5+1 ASEAN). Sebelumnya PSSI megusulkan 4+1, namun klub meminta agar sesuai standar AFC yaitu 5+1.
Namun, pemain asing yang boleh didaftarkan dalam DSP hanya 4+1 agar nantinya pemain asing tidak terlalu dominan di lapangan.
Editor : Dian Eko Prasetio