LABVIRAL

Bagaimana Cara Merawat Anak Kucing yang Tidak Memiliki Induk? Ikuti Langkah-langkah Berikut ini agar Anabul Sehat

Bagaimana Cara Merawat Anak Kucing yang Tidak Memiliki Induk? Ikuti Langkah-langkah Berikut ini agar Anabul Sehat (Sumber : freepik.com)

LABVIRAL.COM - Anak kucing merupakan hewan peliharaan yang menggemaskan, namun anak kucing memiliki kebutuhan yang sangat spesifik untuk setiap tahapan hidupnya.

Jika ada kesalahan perawatan di setiap tahapnya, dapat mempengaruhi kesehatan anak kucing secara keseluruhan.

Itulah kenapa anak kucing membutuhkan induknya untuk bisa bertahan hidup. Lalu apakah mungkin jika anak kucing hidup tanpa induknya ?

Baca Juga: 7 Cara Efektif dan Cepat Melatih Kucing Buang Air di Kotak Pasir, Ternyata sangat Mudah Caranya

Ada beberapa kondisi dimana anak kucing hidup tanpa induknya. Bisa karena si induk terpisah dengan anak kucing saat pindah lokasi tinggal, atau yang lebih buruk, si induk mati.

Jika kamu menemukan kondisi tersebut, satu hal yang pasti, kamu harus menggantikan peran si induk dalam mengasuh anak kucing. 

Dan selama tahap demi tahap dilakukan dengan baik dan konsisten, maka peluang anak kucing untuk hidup sehat dan bahagia akan semakin besar.

Baca Juga: Bermasalah dengan Kutu Kucing? Lakukan 5 Langkah Berikut Ini Agar Anabul Terbebas dari Gangguan yang Menyebalkan

Nah, supaya kamu tidak bingung, berikut ini LabViral.com sajikan, dikutip dari laman acvhweb.com, tentang bagaimana kamu dapat merawat anak kucing, melalui tahapan tumbuh kembangnya dengan baik.

Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir

Antara usia 0 - 4 minggu, pada tahap ini, anak kucing masih mempelajari dasar-dasarnya seperti cara mengeong, berjalan dan bahkan mengatur suhu tubuhnya.

Jika ada induknya, maka ia akan berperan membersihkan, memberi makan dan membantu anak kucing yang baru lahir agar tetap hangat.

Kamu bisa meletakkan anak kucing di kandang yang diberi selimut sebagai tempat tidur hangat bagi mereka.

Baca Juga: 7 Cara Merawat Kucing Himalaya, Tidak Hanya Sekedar Memberi Perhatian dan Cinta, Perlu Komitmen Lebih

Peran kamu juga harus dilakukan adalah memastikan induknya dalam keadaan sehat dan berada di lingkungan yang hangat dan aman.

Namun, jika anak kucing tidak memiliki induk, hal pertama yang harus Kamu lakukan adalah menjaga mereka tetap hangat dan aman.

Setelah itu, kamu harus berkonsultasi dengan dokter hewan agar bisa mendapat masukan mengenai kondisi anak kucing dan memberitahukan mengenai apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Baca Juga: 6 Makanan yang Paling disukai Kucing, Sebagai Panduan Kamu Buat Memanjakan Anabul

Kehangatan Sangat Penting

Jika anak kucing tidak memiliki induk, Kamu harus memastikan dan membantu mereka agar tetap terjaga hangat seperti alas selimut ditambah bahkan semacam lampu penghangat.

Penting juga bagi Kamu untuk memantau kondisi di kandang tidak terlalu panas dan sediakan areal dimana anak kucing bisa menghindar ketika kepanasan.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik yang Perlu Anda Ketahui tentang Kucing Himalaya, Perawatannya Ternyata Susah

Langkah ini, memastikan agar anak kucing tetap hangat, harus terus kamu lakukan hingga mereka berusia sekitar 6 minggu.

Penting untuk memastikan juga agar anak kucing tidak kedinginan hingga berujung mereka terkena hipotermia. Kisaran suhu yang harus dijaga antara 85°F atau 29°C

Memberi Makan Anak Kucing yang Baru Lahir

Saat merawat anak kucing yang baru lahir tanpa induknya, Kamu harus memberi mereka makan dan memberikan nutrisi yang tepat.

Kamu harus memberi susu formula khusus anak kucing dalam botol setiap 2-4 jam. Kamu bisa meminta saran kepada dokter hewan terkait dengan susu formula apa yang baik untuk diberikan, berapa banyak yang harus diberikan, dan seberapa sering kamu harus memberinya makan.

Baca Juga: Mengajari Kucing Untuk Duduk Ketika Diminta, Lakukan Langkah-langkah Berikut ini

Jangan pernah memberikan anak kucing atau kucing dengan susu sapi, dan selalu pastikan Kamu memberi mereka susu formula yang sama dan menjaganya tetap hangat agar mereka dapat mencerna makanan dengan baik.

Merawat Anak Kucing yang lebih tua

Jika anak kucing yang Kamu rawat berusia sekitar 6 - 10 minggu, mereka harus menghentikan pemberian susu botol secara bertahap dan mulai makan makanan berprotein tinggi sekitar 3 - 4 kali sehari.

Kamu dapat memulai dengan menuangkan susu formula anak kucing ke dalam mangkuk makanan dan mungkin menambahkan sedikit makanan kalengan khusus untuk anak kucing untuk membantu memudahkan mereka dalam proses ini.

Pada masa ini, kemampuan motorik anak kucing akan mulai membaik dan mereka akan mulai menjadi lebih berjiwa petualang.

Baca Juga: Mengenal Karakter Kucing Himalaya, Cocok Jadi Hewan Peliharaan Bagi Kaum Jomblo

Ini berarti banyak kesenangan dan permainan - dan Kamu harus mulai mengawasi mereka agar mereka tidak mendapat masalah.

Anak kucing membutuhkan banyak pengawasan dan waktu bermain untuk menjalin ikatan antara usia 2-4 bulan.

Setelah anak kucing kamu berusia sekitar 4 - 6 bulan, mereka akan mulai memasuki masa remaja. Pada masa ini, mereka umumnya sangat nakal dan mungkin memerlukan pelatihan perilaku.

Baca Juga: 6 Manfaat Memelihara Kucing, Ternyata Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental

Pada masa ini juga merupakan waktu yang tepat untuk berbicara dengan dokter hewan jika kamu berencana memandulkan atau mensterilkan anak kucing.

Memandulkan dan mensterilkan sebelum usia 6 - 8 bulan dapat membantu menghindari beberapa perilaku yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan perkawinan agar tidak menjadi kebiasaan.

Perawatan Pencegahan Untuk Anak Kucing Anda

Berapa pun usia anak kucing, bawalah mereka untuk kunjungan dokter hewan pertama kali pada minggu pertama mereka berada dalam perawatan Kamu.

Dokter hewan akan memeriksa kesehatan anak kucing, memberi tahu Kamu tentang kebutuhan makanannya, dan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki terkait perawatan mereka.

Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Litter Box atau Kotak Pasir Kucing, Biar Kamu dan Kucing Kesayangan Terhindar dari Penyakit

Memastikan anak kucing mendapatkan perawatan pencegahan rutin sangat penting, termasuk pemeriksaan kesehatan, vaksinasi rutin, dan pencegahan parasit.

Pemeriksaan kesehatan rutin memberi dokter hewan kesempatan untuk menilai kesehatan dan kesejahteraan anak kucing secara keseluruhan, termasuk kebutuhan makanannya.

Dokter hewan juga akan dapat mendeteksi penyakit apa pun secara dini sebelum menjadi parah, sehingga lebih mudah dan lebih terjangkau untuk diobati.

Baca Juga: 7 Ras Kucing ini Cocok Buat Dijadikan hewan Peliharaan Bagi yang Baru Pertama Kali Pelihara Kucing

Kamu juga perlu memastikan anak kucing mendapatkan semua vaksinasi dan pencegahan parasit sesuai jadwal.

Anak kucing harus datang untuk mendapatkan vaksinasi pertama saat berusia 6 hingga 8 minggu. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi serius sejak awal.

Apa yang Bisa Salah?

Saat merawat anak kucing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam setiap tahap kehidupan anak kucing.

Tanda-tanda ini dapat mengindikasikan adanya masalah, jadi jika Kamu melihat anak kucing menunjukkan salah satu dari tanda-tanda berikut ini, segera hubungi dokter hewan untuk menjadwalkan janji temu:

  • Keterlambatan atau kesulitan dalam keterampilan motorik atau koordinasi
  • Kelesuan
  • Menolak makanan (terutama jika diberi susu botol)
  • Diare
  • Muntah

Baca Juga: Cara Melatih Kucing agar Jadi Penurut, Biar Kamu Mudah untuk Mengaturnya

Saat anak kucing berusia 4 minggu atau lebih, Kamu masih perlu memperhatikan tanda-tanda di atas selain tanda-tanda perilaku berikut:

  • Penggunaan kotak pasir/tidak menggunakan kotak pasir
  • Tanda-tanda menggigit saat bermain atau agresi
  • Kekhawatiran tentang perilaku yang harus ditangani saat hewan masih muda

Baca Juga: Momen Kucing Lompat dan Ganggu Imam Shalat Tarawih, Respons yang Dilakukan Tuai Pujian

Dengan perawatan dokter hewan yang tepat dan perawatan yang sabar dan penuh kasih sayang di rumah, anak kucing akan tumbuh menjadi teman yang penuh kasih sayang selama bertahun-tahun.

Disclaimer

Saran yang diberikan dalam artikel ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis mengenai hewan peliharaan. Untuk diagnosis yang akurat mengenai kondisi hewan peliharaan Anda, buatlah janji temu dengan dokter hewan Anda.

Editor : Rozi Kurnia

Tags :
BERITA TERKAIT