LABVIRAL

Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Langka yang Diderita Celine Dion

Sosok Celine Dion yang alami penyakit stiff person syndrome. (Sumber : Instagram/celinedion)

LABVIRAL.COM - Sosok Celine Dion kembali menjadi sorotan publik setelah merilis single terbarunya bertajuk "Love Again". Celine sebelumnya diketahui telah rehat sejena dari industri musik lantaran gangguan saraf yang dideritanya.

Penyanyi perempuan kelahiran Charlemagne, Kanada, tersebut 30 Maret 1968 diketahui mengidap stiff person syndrome. Penyakit Stiff person syndrome itu menyerang saraf langka yang membuat otot kaku dan kejang.

Salah satu sebab utama stiff person syndrome adalah penyakit autoimun. Gejala stiff person syndrome bisa dirasakan oleh penderita seerti adanya kekauan otot pada badan dan perut bagian tengah.

Selain itu, jika dibiarkan maka penyakit ini akan semakin parah. Stiff person syndrome bisa menyebabkan kekauan dan kejang pada kaki dan otot lainnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Ashes Celine Dion, Miliki Makna Kebangkitan dan Keterpurukan

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Celine Dion, Rilis Lagu Baru dan Idap Penyakit Saraf Langka


Penyebab stiff person syndrome

Menurut beberapa ahli, penyebab pasti stiff person syndrome belum diketahui. Namun, banyak yang mengira bahwa penyebab stiff person syndrome lantaran kondisi autimun, yakni kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat.

Pengidap stiff person syndrome ini memiliki kondisi di mana sistem tubuh yang menyerang protein yang disebut dekarboksilase asam glutamat. Keberadaan protein terseut akan membuat zat yang disebut asam gamma-aminobutirat. Zat asam tersebut mengatur saraf dengan mengurangi aktivitas saraf.

 

Gejala stiff person syndrome

Penyakit stiff person syndrome memiliki dua gejala utama, yakni otot kaku dan kejang.

1. Otot kaku

Gejala pertama dari stiff person syndrome adlaah otot kaku. Para penderita akan merasakan otot kaku pada agian perut, dada, dan punggung. Tak hanya itu saja, kondisi otot kaku ini juga bisa menyebar ke lengan dan kaki.

2. Kejang

Kondisi kejang juga menjadi bagian dari gejala stiff person syndrome. Biasanya kejang ni terjadi di area tubuh tertentu maupun di seluruh tubuh. Selain itu, gejala ini juga bisa semakin memburuk jika tidak segera diatasi.

Beberapa hal yang perlu dihindari penderita stiff person syndrome supaya tidak kejang adalah hindari suara yang keras dan tiba-tiba, sentuhan fisik atau rangsangan, perubahan suhu dengan capat, dan hal-hal yang menegangkan.

Baca Juga: Lirik Lagu 'The Power of Love' Celine Dion Cocok Untuk Ungkapkan Rasa Cinta

Baca Juga: Lirik lagu Head Above Water Avril Lavigne, Miliki Makna Perjuangan Hidup Melawan Penyakit

 

Cara mendiagnosis stiff person syndrome

Beberapa orang mendiagnosis bahwa stiff person syndrome seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, fibromyalgia, penyakit psikosomatis, atau kecemasan dan fobia. Padahal, kondisi stiff person syndrome perlu dilakukan dengan mengukur tingkat dekarboksilase asam glutamat.

Cara untuk mengukur dekarboksilase asam glutama adalah dengan tes darah dan analisis cairan tulan belakang. Tak hanya itu saja, perlu juga dilakukan pemeriksaan elektromiografi untuk mempelajari aktivitas listrik otot langka.


Pengobatan stiff person syndrome

Sayangnya, penyakit stiff person syndrome sampai saat ini belum ada obat. Namun, gejala yang dialami bisa diobati dengan obat-obat tertentu untuk meredakan otot kaku dan kejang.***

Editor : Efendi AW

Tags :
BERITA TERKAIT