- Mengonsumsi air dari sumber yang tidak bersih
- Tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah pergi ke kamar mandi
- Menyimpan makanan di tempat yang tidak tertutup
- Mengonsumsi sisa makanan yang sudah basi
Agar tidak terkena diare, kamu perlu menghindari faktor risiko di atas. Jika sudah parah sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan agar penyebab diare dapat diketahui.
Pemeriksaan tersebut dengan pemeriksaan feses lengkap, yang mampu mendeteksi bakteri hingga kuman lain. Namun jika tidak mengalami dampak yang cukup parah, kamu bisa menyembuhkan diare dengan menjaga kebersihan diri.
Gejala yang Dialami Penderita Diare
Jika kamu sering mengalami buang air besar dengan tekstur feses yang lebih cair, itu biasa disebut diare. Penyakit penceraan ini tak hanya menyerang orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak. Diketahui, diare menjadi salah satu penyakit mematikan pada anak karena kekurangan cairan dapat mengganggu kerja tubuh.
Bahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, jumlah kasus diare di seluruh Indonesia mencapai sekitar 7,2 juta kasus. Secara umum, penyebab diare adalah karena adanya infeksi virus atau bakteri, seperti rotavirus dan bakteri salmonella. Usai mengetahui penyebabnya, kamu juga perlu mengetahui gejala-gejala yang muncul saat diare.
Dilansir kanal YouTube RS Premier Bintaro, dr spesialis penyakit dalam, dr. Suyanto Sidik menyebut beberapa gejala yang mungkin muncul pada saat terserang diare adalah, seseorang akan mengalami buang air besar yang lebih sering dari biasanya, gejala utama yang paling sering muncul adalah feses yang cair.
Baca Juga: 5 Langkah Menghentikan Diare Tanpa Obat
Kondisi fases yang cair sudah dijelaskan di atas bahwa ketika seseorang mengalami diare akan mendapati tinja atau kotorannya akan berubah menjadi encer. Gelaja perut mulas hingga sulit menahan BAB pun bisa jadi tanda kalau kamu sedang mengalami diare.
Penyakit diare pasti akan menguras seluruh cairan yang ada di dalam tubuh, dan keluar bersama feses yang cair tersebut membuat diri kita mengalami dehidrasi. Tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.
Tanda dehidrasi juga dapat dialami kepada anak-anak, namun apabila keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat.
Kondisi perut yang kosong akibat pengurasan tersebut akan memunculkan rasa mual dan ingin muntah karena lambung sudah terganggu. Adapun gejala lain yang mungkin muncul seperti sakit kepala akibat kelelahan dan kekurangan cairan. Bahkan, bisa menyebabkan fases atau tinja yang berdarah.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe