LABVIRAL

Kapan Benjolan Di Kepala Belakang Perlu Penanganan Dokter? Ini Jawabannya

Kapan Benjolan Di Kepala Belakang Perlu Penanganan Dokter? Ini Jawabannya (Sumber : freepik/jcomp)

Kista Pilar

Sama dengan kista epidermoid, kista pilar berbentuk benjolan dan umumnya tumbuh di kulit kepala.

Kista ini juga tidak menyebabkan nyeri, tetapi bisa mengganggu penampilan apabila ukurannya mulai membesar besar.

Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik merupakan benjolan kecil mirip tahi lalat atau kutil yang biasanya tumbuh di kepala atau leher orang lanjut usia. Bentuknya agak mirip dengan kanker kulit, tetapi tergolong jinak dan tidak berbahaya.

Benjolan ini bisa dihilangkan melalui prosedur krioterapi atau bedah listrik yang dilakukan oleh dokter.

Pilomatriksoma

Pilomatriksoma adalah tumor di folikel rambut yang bersifat jinak. Tumor ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Benjolan umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sering kali muncul di leher, wajah, atau kepala. Akan tetapi, benjolan juga bisa muncul di bagian tubuh lain.

Eksostosis

Eksostosis terjadi ketika adanya pertumbuhan tulang baru yang bersifat jinak di atas tulang normal. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, tetapi bisa juga tanpa nyeri sama sekali. Meski begitu, eksostosis umumnya tergolong jarang terjadi di kepala.

Kapan Benjolan Di Kepala Belakang Harus Berobat Ke Dokter 

BenjolanBenjolan di kepala belakang

Jika dilihat dari penjelasan di atas, sebagian benjolan di kepala belakang tidak berbahaya.

Namun, perlu diingat bahwa benjolan di belakang kepala perlu segera diperiksa dan ditangani oleh dokter, jika disertai berbagai kondisi berikut ini:

  1. Muntah
  2. Penurunan kesadaran atau pingsan
  3. Gangguan keseimbangan atau koordinasi tubuh
  4. Hilang ingatan
  5. Sakit kepala tidak membaik meski sudah minum obat pereda nyeri
  6. Benjolan makin besar atau berubah menjadi luka terbuka

Selain beberapa kondisi di atas, kamu juga perlu memeriksakan benjolan yang muncul ke dokter bila memiliki riwayat gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau pernah menjalani operasi otak di area kepala.

Editor : Rozi Kurnia

Tags :
BERITA TERKAIT