LABVIRAL.COM - Apa itu akulturasi budaya? Akulturasi budaya mungkin tak asing didengar oleh kita. Akulturasi sendiri didefinisikan sebagai interaksi antarkelompok kebudayaan yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain, sehingga terjadi perubahan dalam kebudayaan yang ada tanpa menghilangkan unsur kebudayaan itu.
Akulturasi sendiri merupakan suatu proses sosial. Untuk menciptakan akulturasi, suatu kelompok sosial dengan kebudayaan tersendiri melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Kontak tersebut haruslah tak menyebabkan rasa terkejut dan menciptakan suatu keseragaman yang baru.
Akulturasi menjadi hal yang lazim ditemukan dalam masyarakat Indonesia. Berbagai hasil akulturasi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kehidupan sosial, kesenian, hingga keagamaan.
Baca Juga: Isi Pantun Butet Kartaredjasa di Acara Bulan Bung Karno Dihujat Netizen: Butet ini Budayawan Sampah
Baca Juga: 5 Fakta Penting Rumah Sakit Salak, Masuk Cagar Budaya dan Berdiri pada 1925
Hasil dari akulturasi menambah kekayaan budaya yang ada di Indonesia, membuatnya semakin beragam, sekaligus semakin menarik untuk diketahui.
Lalu, apa saja contoh bentuk akulturasi budaya yang ada di Indonesia? Berikut kami sajikan 10 contoh akulturasi budaya di Indonesia, lengkap dengan penjelasannya.
1. Atap dan Menara Masjid
Contoh akulturasi budaya di Indonesia yang pertama adalah akulturasi pada atap dan menara masjid. Akulturasi tersebut terlihat pada atap masjid yang berbentuk layaknya tumpang, seperti pada Masjid Agung Demak.
Akulturasi tersebut merupakan percampuran agama Islam dengan agama Hindu. Pada masa itu, agama Hindu mendominasi wilayah Pulau Jawa dan Bali dan menghasilkan candi. Bentuk tumpang pada atap dan menara masjid merupakan proses percampuran budaya dengan meniru bentuk candi Hindu.
2. Wayang
Contoh akulturasi yang kedua adalah wayang. Wayang merupakan kebudayaan dari India dan membawakan kisah Hindu. Tapi, wayang mengalami akulturasi dengan kebudayaan Jawa dan Islam.
Nama-nama wayang disesuaikan dengan nama Jawa, seperti Arjuna menjadi Janaka. Selain itu, kisah yang diajarkan pun menjadi beraliran Islam dan disisipkan dengan ajaran mengenai kebaikan.
3. Tarian dan Pertunjukan
Contoh akulturasi dalam tarian terlihat pada tarian dalam kebudayaan Betawi. Kontak antara suku Betawi dengan suku Tionghoa melahirkan berbagai akulturasi dalam tarian dan seni pertunjukan, seperti lenong, tari cokek, dan gambang kromong.
Baca Juga: Malaysia dan 4 Negara Lain Ajukan Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO
Baca Juga: Lirik Lagu Ramli Sarip "Budaya" Yang Berduet Dengan Penyanyi Muda Malaysia Hazama
4. Kebiasaan pada Hari Raya
Bentuk akulturasi budaya lainnya di Indonesia dapat dilihat dalam adat kebiasaan yang dilakukan di hari raya. Adat tersebut adalah berbagi rezeki kepada sanak saudara ketika hari raya tiba.
Akulturasi ini merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan Tionghoa. Tujuan dari adat berbagi rezeki adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan ketulusan hati kepada satu sama lain.
5. Makam
Akulturasi selanjutnya terlihat dalam pembangunan makam yang ada di Indonesia, terutamanya makam Islam. Dalam Islam, pemasangan kijing sebenarnya tidak diajarkan untuk dilakukan. Tapi, hal ini dilakukan oleh Wali Songo kepada masyarakat Jawa, untuk memudahkan proses pendekatan mereka.
Selain itu, makam beberapa keluarga bangsawan atau raja di Indonesia ditulis menggunakan huruf dan bahasa Arab. Hal ini dapat terlihat di Makam Putri Suwari di Leran, Gresik.
6. Aksara dan Sastra
Pada zaman Islam, kebudayaan sastra banyak dipengaruhi oleh sastra Persia. Contoh akulturasi itu dapat terlihat dalam karya sastra seperti suluk, babad, dan hikayat.
Contoh karya suluk misalnya Suluk Wujil dan Suluk Sukarsa. Untuk hikayat, misalnya Hikayat Abu Nawas dan Hikayat Hang Tuah. Lalu, contoh dari babad misalnya adalah Babad Tanah Jawi.
7. Sistem Pemerintahan
Contoh akulturasi budaya di Indonesia selanjutnya terlihat pada sistem pemerintahan yang digunakan. Sebelum menjadi negara, terdapat berbagai kerajaan yang berdiri di penjuru Nusantara. Sistem kerajaan tersebut merupakan akulturasi dengan Hindu dan India.
Pengaruh sistem pemerintahan dari India terbawa hingga Nusantara. Sistem pemerintahan tersebut menempatkan raja sebagai pemegang kekuasaan dan bersifat turun-menurun berdasarkan garis darah.
Baca Juga: Lirik Lagu Ramli Sarip "Budaya" Yang Berduet Dengan Penyanyi Muda Malaysia Hazama
8. Bahasa
Contoh lainnya dari akulturasi budaya di Indonesia ditunjukkan pada penggunaan bahasa, terutamanya Bahasa Sanskerta. Penggunaan bahasa ini lazim pada masa Hindu-Buddha.
Bahasa Sanskerta digunakan dalam menulis prasasti pada masa-masa itu. Contoh dari penggunaannya terlihat dari prasasti pada masa Kerajaan Kutai, Tarumanegara, dan Mataram Kuno.
9. Peralatan Sehari-hari
Akulturasi budaya selanjutnya dapat kita lihat dari barang-barang yang digunakan sehari-hari. Misalnya, adalah peralatan seperti mangkok hingga guci.
Peralatan tersebut merupakan hasil akulturasi dengan kebudayaan China. Kebudayaan China membawa benda porselen yang kemudian diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia.
10. Sistem Kepercayaan
Contoh akulturasi budaya di Indonesia yang terakhir adalah sistem kepercayaan. Akulturasi ini terhadi antara ajaran Hindu-Buddha dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Perpaduan antara ajaran Hindu-Buddha dengan animisme-dinamisme melahirkan suatu bentuk keagamaan yang baru. Itu sebabnya, agama Hindu dan Buddha yang ada di Indonesia tak serupa dengan agama yang ada di India, tempat asalnya.
Itulah 10 contoh akulturasi budaya di Indonesia, lengkap dengan penjelasannya. Hal ini menunjukkan betapa kayanya bangsa kita akan kebudayaan. Oleh sebab itu, kita patut mempelajari dan melestarikannya.***
Editor : Efendi AW