LABVIRAL.COM - Mungkin kamu tidak asing dengan istilah introvert. Istilah ini dikaitkan dengan tipe kepribadian yang lebih suka mendapatkan energinya secara internal atau seorang diri daripada eksternal. Tipe ini berkebalikan dengan tipe ekstrovert yang mendapatkan energinya dengan berinteraksi bersama orang lain.
Istilah introvert sendiri pertama kali digunakan oleh psikolog bernama Carl Jung pada tahun 1920-an. Keduanya dibedakan dari cara mendapatkan energinya, yakni dari interaksi dengan lingkungan luar atau justru dengan meminimalisir interaksi tersebut.
Tak jarang, introvert disalahartikan sebagai orang yang pendiam, pemalu, tak suka bersosialisasi, atau bahkan antisosial. Padahal, introvert bukanlah suatu gangguan psikologis, melainkan suatu tipe kepribadian manusia. Seorang introvert masih dapat bersosialisasi dengan baik, bahkan dapat berbicara di depan publik dengan lancar.
Perlu diketahui bahwa tipe kepribadian introvert maupun ekstrovert merupakan suatu spektrum. Artinya, tidak ada orang yang sepenuhnya introvert atau ekstrovert. Setiap orang memiliki aspek introvert maupun ekstrovert dalam kepribadiannya dan beragam pada tiap individu.
Baca Juga: Apa Itu Ekstrovert? Lawan Kata dari Introvert
Baca Juga: Apa Itu Introvert? Setiap 2 Januari Selalu Diperingati
Untuk mengenal introvert secara lebih lengkap, mari simak ulasan berikut mengenai ciri-ciri, tipe, penyebab, dan gaya interaksinya.
Ciri-Ciri Introvert
Ilustrasi seorang introvert. (freepik.com)
Ada berbagai macam ciri-ciri introvert dan sifatnya berbeda pada tiap individu. Ciri tersebut tak dapat serta-merta digeneralisir, tapi ada beberapa ciri yang secara umum dapat ditemui pada individu introvert, yakni:
- Lebih nyaman sendirian
- Mudah merasa lelah setelah berada di keramaian
- Lebih menyukai kerja individu daripada kelompok
- Memiliki hubungan pertemanan yang tidak banyak, tapi sangat erat
- Beristirahat dengan menjauh dari interaksi dengan orang lain
- Senantiasa melakukan refleksi diri dan instrospeksi
- Lebih senang menulis daripada berbicara
- Bisa sulit dipahami oleh orang lain
- Senang melakukan observasi pada lingkungan sekitar dan orang lain
- Mudah terdistraksi ketika terlalu banyak stimulasi dari lingkungan
Tipe Introvert
Dilansir dari website verywellmind.com, tipe introvert terdiri atas:
1. Introvert sosial (social introvert)
Social introvert kurang menyukai berada dengan orang yang banyak. Ia lebih suka berinteraksi dengan sedikit orang, seperti 1-2 orang saja. Mereka juga lebih suka ketenangan dibanding suasana yang ramai.
2. Introvert pemikir (thinking introvert)
Thinking introvert sering menghabiskan waktu untuk berpikir. Tak hanya itu, mereka juga memiliki sifat introspektif dan punya kreativitas yang tinggi.
Baca Juga: Yuk Kenalan dengan Burung Hantu Brown Wood, Si Paling Introvert
Baca Juga: 6 Ras Kucing Paling Malas di Dunia, Cocok Buat Introvert
3. Introvert cemas (anxious introvert)
Anxious introvert sering merasa tak nyaman atau gelisah ketika berinteraksi dengan orang lain. Rasa nyaman ini berbeda dengan rasa tak suka.
4. Introvert yang tenang (inhibited introvert)
Inhibibited introvert kerap berlebihan dalam berpikir atau overthinking. Mereka membutuhkan banyak waktu untuk mempertimbangkan berbagai hal sebelum mengambil keputusan.
Penyebab Introvert
Ilustrasi seorang introvert. (Freepik.com/rawpixel.com)
Sejauh ini, penyebab pasti dari introvert belum diketahui. Yang jelas, baik introvert maupun ekstrovert memiliki cara kerja otak yang berbeda. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Johnson et al. (1999) ditemukan bahwa introvert memiliki aliran darah ke lobus frontal yang lebih banyak daripada ekstrovert. Bagian otak ini berhubungan dengan kemampuan mengingat, menyelesaikan masalah, dan membuat rencana.
Selain itu, introvert juga memiliki sensitivitas y ang lebih tinggi terhadap hormon dopamine, sehingga mudah merasa kelelahan jika terlalu banyak terpapar.
Cara Interaksi Introvert
Introvert memiliki cara berinteraksi yang lebih tenang dibandingkan ekstrovert. Berikut cara introvert berinteraksi:
1. Membutuhkan waktu lebih untuk berkenalan dengan orang baru
Dalam pertemanan, introvert lebih mengedepankan kualitas dibanding kuantitas. Jadi, jangan heran jika introvert hanya memiliki beberapa orang teman saja, tapi berteman dengan sangat erat.
Jika bertemu dengan orang baru, introvert membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengenal mereka. Hal itu dilakukan karena introvert ingin bisa mengenal mereka dengan baik.
2. Butuh banyak ruang untuk sendiri
Introvert membutuhkan banyak ruang untuk diri sendiri. Kepribadian introvert mudah lelah jika berinteraksi dengan banyak orang, sehingga mereka butuh waktu untuk mengisi kembali energinya. Caranya, dengan melakukan kegiatan seorang diri, seperti mendengarkan lagu atau membaca.
Baca Juga: Dirayakan Tiap 2 Januari, Kenali Empat Kepribadian Introvert
Baca Juga: 7 Tips Agar Si Introvert Nyaman Saat Menghadapi Musim Liburan
3. Lebih suka berkegiatan sendiri
Introvert lebih menyukai aktivitas yang bisa dilakukan seorang diri atau dengan sedikit orang. Biasanya, mereka senang membaca, melukis, atau menulis. Individu introvert juga menyukai ketenangan dan punya kreativitas yang tinggi.
4. Cenderung pendiam
Introvert pada umumnya kurang menyukai berada di pusat perhatian. Mereka lebih suka menjadi seorang pengamat daripada menjadi sosok yang diamati. Mereka juga cenderung tak banyak berbicara atau menggemborkan pencapaiannya pada orang lain.
5. Pendengar yang baik
Introvert adalah pendegar dan pengamat yang baik. Mereka lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Tak hanya itu, mereka juga merupakan pendengar yang cermat dan akan sepenuhnya memperhatikan apa yang dibicarakan lawan bicaranya.
6. Berhati-hati dalam berbicara
Ketika berbicara, introvert akan lebih dahulu mempertimbangkan apa yang akan diucapkan. Oleh karena itu, mereka memerlukan waktu lebih untuk berpikir sebelum berbicara. Sifat ini sering dianggap lamban, padahal introvert sedang berhati-hati dalam berbicara.***
Editor : Efendi AW