LABVIRAL.COM - Kondisi yang perlu dihindari yakni skoliosis. Sangat penting untuk mengenal apa itu skoliosis, penyebab, dan gejalanya.
Skoliosis sendiri merupakan kondisi tulang belakang melengkung secara tidak normal. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab skoliosis yang perlu diwaspadai.
Menurut laporan halodoc.com, kondisi skoliosis ini terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas. Meski kasus ini tergolong ringan, kondisi skoliosis tetap perlu diwaspadai.
Gangguan skoliosis tersebut dapat terjadi saat mengalami kondisi, seperti cerebral palsy dan distrofi otot, meski secara umum tidak diketahui.
Baca Juga: Mengenal Sakit Kepala Cluster, Pemicu dan Gejala, Dialami Streamer IshowSpeed
Selain itu, pengidap skoliosis dewasa tulang belakang melengkung semakin parah akan merasakan sulitnya bernapas, timbulnya rasa nyeri, serta kelainan bentuk pada tulang belakang.
Penyebab Skoliosis
Kebanyakan kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya, yang disebut sebagai skoliosis idiopatik. Masalah tersebut tidak dapat dicegah dan dianggap tidak berhubungan dengan beberapa hal lain. Seperti postur tubuh yang buruk, dampak dari olahraga serta diet.
Selain itu, faktor keturunan juga dianggap membuat seseorang rentan untuk mengalami skoliosis. Selain skoliosis idiopatik, ada juga beberapa penyebab masalah tulang ini, seperti:
- Skoliosis degeneratif
Kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan bagian tulang belakang. Biasanya terjadi pada orang dewasa seiring bertambahnya usia.
- Skoliosis idiopatik
Kondisi skoliosis idiopatik terjadi karena faktor keturunan.
- Skoliosis kongenital
Kondisi ini terjadi pada tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal pada saat bayi didalam kandungan.
Adapun penyebab skoliosis umum yang dapat diidentifikasi oleh dokter, seperti:
- Cerebral palsy
Penyebab skoliosis yang perlu diwaspadai pertama ini adalah sekelompok gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi gerakan belajar, melihat, mendengar, dan berpikir.
- Distrofi otot
Penyebab skoliosis yang perlu diwaspadai berikutnya yakni distrofi otot. Kondisi ini merupakan sekelompok kelainan genetik yang mengakibatkan otot melemah.
- Cacat lahir
Penyebab skoliosis yang perlu diwaspadai berikut yakni cacat lahir. Kondisi cacat sejak lahir ini bisa memengaruhi tulang belakang bayi.
- Cedera
Penyebab skoliosis yang perlu diwaspadai lainnya yakni cedera.
Selain itu, ada juga faktor risiko yang menjadi penyebab skoliosis yang perlu diwaspadai. Seperti halnya usia yang bisa memengaruhi terjadinya skoliosis.
Ada juga jenis kelamin juga bisa menjadi faktor risiko penyebab skoliosis. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat risiko yang sama.
Baca Juga: Mengenal Konsep Gaya Hidup Slow Living dan Contoh dalam Penerapannya!
Baca Juga: Manfaat Keju Jarlsberg, Bagus Buat Tulang hingga Kolestrol
Selain itu, riwayat keluarga juga menyebabkan seseorang mengalami kondisi skoliosis. Namun, kebanyakan anak dengan kondisi skoliosis tidak memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarganya.
Gejala Skoliosis
- Tulang condong ke satu sisi.
- Salah satu bagian bahu akan terlihat lebih tinggi.
- Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol.
- Adanya benjolan pada salah satu bagian pinggul.
- Nyeri punggung bawah.
- Kekakuan punggung.
- Nyeri dan mati rasa di kaki (karena saraf terjepit).
- Kelelahan karena ketegangan otot.***
Editor : Efendi AW