LABVIRAL

4 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Pancaroba

Ilustrasi, pancaroba memudahkan nyamuk berkembang biak

LABVIRAL.COM - Perubahan cuaca yang terjadi selama musim pancaroba dapat mengakibatkan udara menjadi lebih kering, dingin dan jauh lebih lembab. Kondisi seperti ini memudahkan beberapa jenis hewan seperti nyamuk, untuk berkembang biak.

Selain itu, musim peralihan ini juga semakin memudahkan virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Belum lagi udara yang dingin bisa membuat sistem imun melemah, sehingga tidak heran jika pada musim tersebut tubuh rentan terkena penyakit infeksi.

Lalu, apa saja sih jenis penyakit yang biasa muncul pada musim pancaroba ? Berikut Labviral.com infokan jenis-jenis penyakit yang seringkali muncul di musim pancaroba, dikutip dari alodokter.com.

Baca Juga: Studi: Manfaat Kacang Kenari, Bikin Panjang Umur

1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Penyakit ISPA seperti batuk, pilek, influenza dan bronchitis cukup banyak muncul di saat musim pancaroba. Penyakit ISPA ini lebih banyak disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui percikan air liur saat orang yang sedang sakit batuk atau bersin.

ISPA lebih sering dialami oleh balita ketimbang orang dewasa. Hal ini dikarenakan sistem imun balita masih belum terbentuk dengan baik sehingga belum bisa merespon dan melawan setiap virus atau bakteri dengan baik.

Baca Juga: Ini Hal yang Harus Dipersiapkan Jika Ingin Melakukan Investasi Jangka Panjang

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada musim pancaroba, nyamuk cenderung mudah untuk berkembang biak, sehingga membuat kasus DBD mengalami peningkatan yang pesat di musim ini.

Gejalanya sendiri meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, ruam kulit serta mimisan. Dan yang perlu untuk diwaspadai adalah terjadinya pendarahan berat yang berakibat syok hingga kematian.

Supaya terhindar dari DBD, perlu dilakukan gerakan 3M plus, yaitu dengan menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang berpotensi menampung air. Langkah ini dilakukan untuk mencegah perkembangan populasi nyamuk.

Baca Juga: Kadang Bikin Emosi, Ternyata Ini Penyebab Sulit BAB

3. Chikungunya

Sekilas gejala penyakit ini mirip dengan demam berdarah, seperti demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, mual, ruam kulit dan kelelahan.

Pada kelompok tertentu seperti bayi yang baru lahir dan lansia yang memiliki kondisi medis bawaan, cenderung beresiko mengalami kondisi buruk dan juga komplikasi chikungunya.

Meski jarang mengakibatkan kematian, gejala yang parah bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan. Untuk langkah pencegahannya sama dengan upaya mencegah DBD.

Baca Juga: Catat, Tanda dan Gejala Malaria, Jangan Sampai Semakin Parah

4. Zika

Sama seperti DBD dan Chikunguya, virus zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Namun, ada kondisi di mana virus ini bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin dan bisa menyebabkan bayi menderita mikrosefali.

Kalau terkena penyakit ini, kamu akan mengalami demam, sakit kepala, ruam kulit, gatal di seluruh tubuh, mata merah, serta nyeri otot dan sendi. Selama sakit, kamu disarankan untuk perbanyak istirahat dan konsumsi cairan.

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKINI