Selain itu, jika lampu hazard dinyalakan, lampu sein tidak akan terlihat, yang dapat menimbulkan kebingungan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan serius.
3. Mendahului melalui bahu jalan
Fungsi bahu jalan seharusnya adalah sebagai area darurat bagi kendaraan yang mengalami masalah seperti mogok atau ban kempes. Namun, seringkali bahu jalan disalahgunakan oleh pengemudi untuk mendahului kendaraan lain, yang tentu saja dapat membahayakan pengemudi lain yang sedang berhenti di bahu jalan.
4. Membiarkan wiper belakang terus menyala dan berjalan
Beberapa pengemudi membiarkan wiper belakang tetap aktif saat hujan lebat. Meskipun tujuannya adalah untuk menjaga kaca belakang tetap jernih, gerakan wiper justru dapat menghalangi pandangan pengemudi dan membuat pengemudi sulit untuk membuat keputusan yang tepat.
5. Menerobos lampu kuning
Terlalu tergesa-gesa untuk mencapai tujuan, kadang-kadang membuat pengemudi mengabaikan rambu lalu lintas, seperti lampu kuning yang seharusnya menjadi peringatan untuk memperlambat kendaraan. Tindakan seperti ini dapat sangat membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.
6. Menekan gas dan rem secara bersamaan
Kebiasaan ini sering terlihat pada mobil dengan transmisi manual. Menekan gas dan rem bersamaan akan membuang tenaga mobil dengan percuma. Meskipun pada mobil dengan transmisi otomatis, sebaiknya pengereman dilakukan secara bergantian dengan menekan gas dan rem untuk menghindari pemborosan tenaga.
7. Menekan gas sebelum mematikan mesin
Kebiasaan ini umum terjadi pada mobil dengan sistem karburator. Meskipun dapat membantu menghabiskan sisa bahan bakar pada karburator dan memudahkan mesin saat dihidupkan kembali, hal ini tidak perlu dilakukan pada mobil dengan sistem injeksi yang umum digunakan saat ini.
Jadi, penting untuk memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini selama mengemudi guna menjaga keselamatan kamu dan orang lain di jalan. Semoga kesadaran akan pentingnya faktor keamanan terus meningkat di kalangan para pengemudi.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe