Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis, seperti gangguan kelenjar tiroid, tumor adrenal, atau penyakit hati, dapat mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh dan menyebabkan gynecomastia.
Penggunaan Narkoba atau Alkohol: Penggunaan narkoba tertentu, termasuk ganja, kokain, atau alkohol, dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan pembesaran payudara pada pria.
Baca Juga: Apa Itu Asbuh? Waktu yang Tepat Untuk Merenung, Introspeksi, Memohon Perlindungan Allah SWT
Apa Gejala Gynecomastia?
Gejala utama gynecomastia adalah pembesaran kelenjar payudara pada pria. Ini dapat terjadi di satu atau kedua sisi dada dan biasanya tidak terasa sakit. Selain pembesaran jaringan payudara, pria dengan gynecomastia juga dapat mengalami:
- Kekencangan atau kepekaan pada payudara.
- Pembesaran puting atau areola.
- Pembengkakan atau kelembutan pada payudara.
Baca Juga: Apa Itu Qailullah? Waktu Istimewa untuk Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Bagaimana Cara Diagnosa dan Mengobatinya?
Jika seorang pria mencurigai bahwa dia mengalami gynecomastia, dia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil riwayat kesehatan pasien untuk membantu menentukan penyebab gynecomastia.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan tes tambahan, seperti tes darah untuk memeriksa kadar hormon, ultrasonografi, atau mamografi untuk memeriksa jaringan payudara lebih lanjut.
Pengobatan untuk gynecomastia tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
-
Pemantauan: Dalam beberapa kasus, terutama jika gynecomastia terjadi selama masa pubertas, dokter mungkin merekomendasikan pemantauan terhadap kondisi tanpa perlu intervensi medis.
-
Perubahan Obat: Jika gynecomastia disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, dokter mungkin merekomendasikan penggantian obat atau penyesuaian dosis untuk membantu mengurangi gejalanya.
Editor : Zahwa Elia Azzahra