LABVIRAL.COM - Siapa yang tak suka dengan nasi putih? Ya, salah satu jenis makanan pokok ini memang populer di masyarakat Asia Tenggara, tak terkecuali di Indonesia. Namun, benarkah nasi putih mengandung banyak gula?
Pertanyaan tersebut nampaknya membuat banyak orang penasaran. Pasalnya, beberapa orang menganggap bahwa mengonsumsi nasi bisa menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Namun, apakah benar demikian?
Keberadaan nasi putih yang berasal dari beras ini memang mudah ditemui di Indonesia. Makanan pokok ini sangat mendominasi di masyarakat. Bahkan, beberapa orang bilang bahwa tidak akan kenyang jika belum makan dengan nasi.
Kandungan gula
Lalu, berapakah kandungan gula yang ada pada nasi? Dilansir dari Healthline, bahwa dalam 100 gram nasi putih terdapat 123 kalori, 2,9 gram protein, 30 gram karbohidrat, 0,4 gram lemak, dan 0,9 gram serat.
Selain mengandung karbohidrat dan kalori, kandungan nasi ini nyatanya juga ada gula atau glikemik. Kandungan gula pada nasi ini bukanlah dalam bentuk tambahan atau campuran dari gula asli.
Keberadaan glikemik pada nasi adalah hasil konversi dari kandungan karbohidrat. Hal tersebut bisa dilihat dari indesk glikemik. Indeks glikemik sendiri merupakan ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dikonversi menjadi gula dalam tubuh manusia.
Jadi, semakin tinggi indeks glikemik, semakin cepat karbohidrat dikonversi menjadi gula dan semakin tinggi pula tingkat gula darah seseorang.
Nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yaitu sekitar 70 pada skala 100. Ini artinya, nasi putih dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi. Hal tersebut disebabkan karena nasi putih mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh.
Risiko penyakit
Dikarenakan kandungan gula pada nasi, hal tersebut tentu bisa memicu adanya risiko terkena berbagai penyakit. Kandungan glikemik yang tinggi pada nasi juga bisa memicu terjadinya metabolik. Kondisi tersebut merupakan salah satu faktor risiko yang bisa memengaruhi kondisi kesehatan seperti tekanan darah, gula darah, dan kadar trigliserida tinggi.
Selain itu, salah satu penyakit yang rawan adalah risiko diabetes. Mengonsumsi nasi putih secara berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Maka, nasi disarankan untuk tidak dikonsumsi oleh penderita penyakit tersebut.
Dilansir dari beberapa sumber bahwa mengonsumsi nasi putih setiap hari juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Dampak lainnya akibat mengonsumsi nasi secara berlebihan adalah tubuh cepat kenyang. Hal tersebut bisa menyebabkan nutrisi lain seperti protein, vitamin, dan mineral tergeser karena sudah makan terlalu banyak nasi.
Kesimpulannya, nasi putih memang tidak mengandung gula secara langsung. Kandungan gula yang ada pada nasi merupakan konversi yang terjadi di dalam tubuh dari zat karbohidrat yang tinggi.
Editor : Efendi AW