A‘udzu bika min syarri ma shana‘tu abu’u laka bini‘matika ‘alayya wa abu’u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudz dzunaba illa anta.

Artinya: “Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada Tuhan yang pantas disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada Engkau aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Baca Juga: Cara Qadha Puasa Jika Lupa Jumlah Hari yang Ditinggalkan saat Ramadan

Doa Ketiga

Allahumma baarik lanaa fii rajaba wasya‘baana waballighnaa ramadlaanaa wa hashshil maqashidana, bi rahmatika ya arhamar rahimin.

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.dan hasilkanlah maksud-maksud kami dengan rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih.”

Doa ini cocok dibaca pada akhir Rajab sebelum memasuki bulan Syakban yang juga penuh kemuliaan.

Sebab menurut sebuah riwayat, dikatakan bahwa bulan Syakban adalah waktu di mana amalan manusia selama setahun dilaporkan kepada Allah.

Dari Usamah bin Zaid ia berkata, “Wahai Rasulullah saw, aku  tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syakban. Beliau bersabda, ‘Itulah bulan yang manusia lalai darinya, ia (Syakban) berada di antara bulan Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang di sana berisi berbagai amal perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasai).

Editor : Dian Eko Prasetio