LABVIRAL

Kisah Dipindahkannya Kiblat dari Palestina ke Makkah pada Bulan Syakban

Kisah Dipindahkannya Kiblat dari Palestina ke Makkah pada Bulan Syakban (Sumber : Dok. Istimewa)

Pasalnya saat itu Masjidil Haram (Ka’bah) yang berada di Makkah dikelilingi berhala yang jumlahnya kurang lebih mencapai 309 buah.

Apabila Rasulullah saw sholat menghadap Ka’bah pada masa itu, orang-orang musyrik Quraisy akan bangga karena pandangan Nabi secara tidak langsung juga mengarah ke berhala.

Namun di sisi lain, Masjidil Aqsa juga digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk beribadah. Hal inilah yang membuatnya merasa kurang cocok apabila kiblat umat muslim mengarah ke sana ketika sholat.

Singkat cerita, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengarahkan kiblat ke Masjidil Haram pada bulan malam Nisfu Syakban. Ibadah sholat pernah menghadap ke Baitul Maqdis kurang lebih selama 17 bulan lebih 3 hari.

Baca Juga: Lima Efek Kerugian yang Bakal Dialami Pelaku Perselingkuhan

Cara Nabi Memindahkan Arah Kiblat ke Masjidil Haram

Ilustrasi arah kiblat (pexels.com/Mustafa Fathy)

 

Karena merasa kurang sreg apabila kiblat diarahkan ke Masjidil Aqsa, Rasulullah saw kemudian meminta petunjuk kepada Allah agar pusat ibadah dipindahkan ke Masjidil Haram.

Dikutip dari situs resmi Kemenag NTB, Rasulullah saw bahkan sampai menceritakan keinginannya kepada malaikat Jibril.

Akan tetapi, Jibril mengaku tidak bisa banyak membantu sehingga ia berharap agar Rasulullah meminta petunjuk secara langsung kepada Allah ta’ala.

“Maafkan aku, wahai Muhammad. Aku adalah hamba Allah sepertimu. Mintalah langsung kepada-Nya,” kata malaikat Jibril.

Editor : Dian Eko Prasetio

Tags :
BERITA TERKAIT