LABVIRAL.COM - Pasti kita semua pernah mengalami cegukan dan untungnya cegukan bisa hilang dengan sendiri. Namun, cegukan yang terlalu lama pun bisa sangat mengganggu.
Munculnya suara 'hik' yang khas itu terjadi ketika penutupan tiba-tiba pita suara yang mengikuti kontraksi otot yang tidak disengaja di dasar paru-paru (diagfarma).
Ada banyak cara untuk menghilangkan gangguan tersebut, misalnya dengan menarik lidah, menahan napas, berkumur-kumur dengan air atau minum banyak air mineral.
Tapi, kenapa bisa cegukan?
Baca Juga: 5 Komunitas Mobil Terpopuler di Indonesia, Dari Avanza, Jeep, Hingga Lamborghini
Dikutip Labviral.com dari laman Mirror, menurut para ahli bahwa sebenarnya penyebab cegukan terjadi sangat berbeda-beda pada setiap orang. Namun, ada konsensus umum bahwa cegukan tergantung pada iritasi dan stimulasi saraf frenikus dan saraf bagus setelah diagfarma berkontraksi.
Peneliti mengatakan cegukan juga sering terlihat pada perokok dan orang yang mengonsumsi alkohol berlebih.
Namun, menurut penelitian juga mengamati di rumah sakit dan unit perawatan bahwa pasien yang dirawat karena stroke dan beberapa jenis kanker mengalami cegukan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta? Minum Secangkir Teh Sehari Mengurangi Risko Serangan Jantung
News Medical Life Sciences mengatakan daftar kanker yang terkait dengan cegukan sangat luas, dan meliputi:
- Kanker esofagus
- Kanker pankreas
- Kanker perut
- Beberapa tumor otak
- Kanker paru-paru
- Tumor mediastinum
Lantas, bagaimana cegukan bisa dikaitkan dengan stroke?
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Baru BMW, Buat yang Punya 700 Juta di Rekening Ya!
Jika seseorang menderita stroke, ada kemungkinan gangguan pada jalur neurotransmitter di sistem saraf pusat dapat menyebabkan cegukan. Gangguan ini juga sering terlihat pada otak pasien yang dirawat karena tumor otak.
Menurut ahli saraf Diana Greene-Chandos menekankan pentingnya mencari tanda lain yang lebih konkret untuk menentukan apakah seseorang mengalami stroke.
Indikator utama dari kondisi ini meliputi penglihatan kabur, mati rasa atau kebingungan mendadak.
Baca Juga: Ayo Dicoba! Konsumsi 2 Buah Ini Bisa Bikin Tidur Nyenyak
"Cegukan akibat stroke cenderung menyakitkan, tak henti-hentinya dan parah yang muncul entah dari mana," jelasnya.
Peneliti dan timnya melakukan jajak pendapat terhadap seribu orang yang menderita stroke, dengan hanya sepuluh persen wanita yang sadar bahwa cegukan adalah salah satu gejalanya.
Sementara, penyebabnya berbeda dengan kanker perut, dengan cegukan hanya terjadi ketika perut berhenti bekerja dan menjadi membesar dan kembung.
Baca Juga: Ketahui, 5 Kebiasaan Tidur Ini Dapat Memperpanjang Usia
Timothy Pfanner, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Texas A&M Health Science Center, menjelaskan, apa pun yang menyebabkan perut buncit dapat menyebabkan cegukan.
"Kadang-kadang kita melihat cegukan yang sulit diatasi pada pasien yang didiagnosis menderita kanker otak, kelenjar getah bening, atau kanker perut."
"Jadi, seseorang harus mencari saran dari penyedia layanan kesehatan jika cegukan berkembang dari sesekali menjadi sering dan sulit diatasi atau dihilangkan," jelas Pfanner.
Baca Juga: Gak Selalu Negatif Kok! Ini Dia Kegiatan Positif dan Seru Anak Motor
Sementara, NHS menyatakan bahwa cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam, atau muncul kembali secara teratur harus segera diperkisa ke dokter.
"Dokter nanti akan memeriksa apakah cegukan ni disebabkan kondisi kesehatan yang lain atau obat yang sedang diminum."
"Untuk menentukan apakah kanker adalah penyebab cegukan, seseorang harus mencari tanda-tanda utama penyakit tersebut, seperti penurunan beran badan dan kelelahan," pungkas NHS.
Editor : Arief Munandar