LABVIRAL.COM - Resmi dirilis Netflix pada 3 Maret 2023, In The Name of God: A Holy Betrayal sedang ramai diperbincangkan penikmat film.
In The Name of God: A Holy Betrayal merupakan serial dokumenter yang diambil dari kisah nyata. In The Name of God: A Holy Betrayal setelah dirilis langsung viral dan menjadi sorotan warganet.
In The Name of God: A Holy Betrayal dinilai kontroversial karena menceritakan suatu sekte atau ajaran sesat di Korea Selatan.
Baca Juga: Mudah dan Gampang, Begini Cara Daftar Program Kartu Prakerja Gelombang 49
Serial dokumenter ini menceritakan terdapat empat sekte agama sesat di Korea Selatan di masa lalu serta memperlihatkan sisi gelap yang terjadi dalam sejarah di negara tersebut.
Keempat sekte tersebut dipimpin Jeong Myeong Seok dari Christian Gospel Mission atau yang lebih dikenal sebagai Jesus Morning Star, lalu Park Soon Ja dari Gereja Odaeyang, Kim Ki Soon dari Baby Garden dan Lee Jae Rock dari Manmin Central Church.
Serial ini terdapat delapan episode berdurasi sekitar satu jam. Di setiap episodenya menampilkan beberapa arsip rekaman video serta menyuguhkan kesaksian para korban dan mantan anggota dari sekte sesat tersebut.
Baca Juga: Review In The Name Of God: A Holy Betrayal, Sisi Kelam Korea Selatan Usut Kasus Sekte Sesat
Sekilas dari serial dokumenter ini menceritakan bagaimana kekejaman dari ajaran sesat keempat pemimpin sekte tersebut, mulai dari mengaku sebagai juru selamat atau tuhan, mengaku sebagai nabi, melalukan pelecehan seksual, pemerasan, hingga pembunuhan.
Salah satu sekte yang terkenal dipimpin oleh Jeong Myeong Seok. Ia dipenjara pada 2018 setelah menjalani hukuman 10 tahun karena menjadi terdakwa melecehkan empat anggota perempuan.
Kemudian, saat ini Jeong Myeong Seok sedang menunggu persidangannya karena, pada 2022 ia kedapatan melakukan kekerasan seksual dan kejahatan terhadap dua pengikutnya, yaitu warga negara Inggris kelahiran Hong Kong dan seorang lagi lahir di Australia.
Baca Juga: Baru Menjabat Ketum PSSI, Erick Thohir Langsung 'Disemprot' Pemain Naturalisasi
Selain itu, Park Soon Ja pada saat itu perempuan berusia 48 tahun yang mendadak menghilang dan tersangkut dalam kasus penipuan terhadap 220 orang dengan total kerugian 8,7 juta dollar.
Kemudian tepat pada 29 Agustus 1987 polisi menemukan Park Soon Ja bersama 32 orang lainnya. Kemudian polisi menetapkan sebagai pembunuhan massal yang terjadi pada dari anggota gereja Odaeyang yang dipimpin oleh Park Soon Ja.
Pembunuhan massal tersebut dengan total 32 orang, termasuk Park Soon Ja, dan ketiga anaknya (kecuali suami), serta para pengikutnya dengan kaki dan tangan diikat.
Baca Juga: Sosok Venna Melinda di Mata Verrell: Mama Adalah Wanita Sempurna
Kemudian, serial berlanjut dengan sekte Baby Garden. Mengisahkan anak berusia tujuh tahun dibunuh karena kurang kepercayaan. Lalu, teror yang dilakukan Manmin Central Cruch terhadap MBC.
Karena kontroversialnya, tentu saja serial dokumenter In The Name of God: A Holy Bertrayal ini sempat mengalami penundaan tayang karena dituntut oleh salah satu tokoh yang diceritakan.
Nah, ini dia sinposis dari In The Name of God: A Holy Bertrayal. Apa kamu tertarik untuk menontonnya?
Editor : Chodijah Febriyani