LABVIRAL.COM - Disfungsi Ereksi adalah masalah seksual pada pria berupa ketidakmampuan untuk mendapatkan dan menjaga ereksi cukup kuat ketika melakukan berhubungan intim dengan pasangannya.
Penyebab seorang pria mengalami disfungsi ereksi bermacam-macam, misalnya karena memiliki r
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Michelle Yeoh, Aktris Pemenang Golden Globe Award 2023
iwayat penyakit jantung, diabetes, gangguan tidur, mengalami stres dan depresi dan permasalahan berat badan.
Disfungsi ereksi dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pil biru yang diresepkan oleh dokter. Ini merupakan obat erektogenik atau obat yang menghambat enzim PDE 5, yang diindikasikan untuk membantu meningkatkan dan mempertahankan kekerasan ereksi penis yang optimal, sehingga laki-laki dapat melakukan performa seksual yang memuaskan.
"Pil biru bekerja secara mekanik bekerja untuk membantu meningkatkan dan mempertahankan kekerasan ereksi penis," kata dokter anti aging dan sexologist, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), saat ditemui Labviral.com beberapa waktu lalu di Quickglam Clinic Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca Juga: Bikin Bahagia, Berikut 2 Alasan Kenapa Obat Kuat Diperlukan
"Jadi, ini bukan obat untuk meningkatkan hasrat, libido atau meningkatkan stamina pria. Kalau misalnya ada gangguan pada libido atau gairah seksualnya, maka dengan mengonsumsi obat ini tidak akan memberikan hasil," timpalnya.
Lebih lanjut, dr Haekal menjelaskan, pil biru pertama kali dilluncurkan oleh perusahaan farmasi, Pfizer dan ini diluncurkan pada 1998. Pil biru ini mengandung sildenafil yang bekerja untuk meningkatkan aliran darah ke penis.
Umumnya, orang-orang hanya tahu pil biru ini saja yang dapat mengatasi disfungsi ereksi. Tetapi, selain pil biru adapun jenis lain obat lain yang dapat mengobati disfungsi ereksi pada pria.
Baca Juga: Bukan untuk Keperkasaan, Berikut Cara Kerja Pil Biru yang Tepat
Menurut dr Haekal, adapun beberapa pil sejenis yang diluncurkan oleh perusahaan farmasi lain, yaitu vardenafil dan tadalafil. Kedua obat ini warnanya tidak biru, melainkan kuning dan oranye.
"Baik sildenafil, vadenafil dan tadalafil adalah sama-sama obat erektogenik yang diindentifikasikan untuk mengatasi disfungsi ereksi. Tapi, perbedaannya adalah pada tingkat keefektifannya dan juga efek samping yang muncul dari mengonsumsi ketiga obat ini. Dan umumnya, efek samping ini bersifat ringat hingga sedang," jelasnya.
dr Haekal menambahkan, mengonsumsi obat pil biru ini memang harus dianjurkan sesuai resep dokter dan tidak boleh beli disembarang tempat. Sebab, walau tidak akan memberikan dampak negatif pada tubuh, disfungsi ereksi ini memang harus diobati dengan penanganan khusus.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Bidadari Surga' Cover Syakir Daulay feat Adiba Uje Baper Maksimal
"Jadi memang pil biru tidak memberikan dampak negatif sesuai indikasi apapun, tapi tepat pada penggunaannya. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, maka obat ini juga akan menurunkan tekanan darah meskipun sedikit."
"Oleh karena itu, ketika mengonsumsi pil biru tidak boleh dikonsumsi dengan obat penurun tekanan darah golongan nitrat karena efeknya akan semakin menurunkan tekanan darah," tukasnya.
Editor : Arief Munandar