Jadi, kafein dapat menyebabkan stres yang dapat menyebabkan meningkatnya kadar kortisol dan peningktakan kadar kolesterol. Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan peningkatakn kadar insulin yang berkontribusi pada kadar kolesterol LDL (jahat) yang lebih tinggi dan kadar kolesterol HDL (baik) yang lebih rendah.
Baca Juga: Bahaya! Ini 5 Makanan yang Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Menurut Dr Samrat Shah, konsultan internis di Rumah Sakit Bhatia Mumbai menjelaskan dalam sebuah penelitian telah mengindentifikasikan risiko kopi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol seseorang. Meskipun, mungkin tergantung pada metode penyeduhan.
"Sebenarnya, bukan kafein dalam biji kopi yang mempengaruhi kolesterol. Itu adalah minyak alami di dalamnya, yaitu cafestol dan kahweol yang mengandung diterpen (senyawa kimia) yang meningkatkan kolesterol jahat dan kolesterol total."
"Jadi, kopi tanpa filter dan kopi French press dapat meningkatkan kadar kolesterol, sementara kopi instan dan kopi saring cenderung tidak mempengaruhinya," jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Cacar Ular atau Cacar Api, Penyakit Lanjutan Cacar Air
Senada dengan Shah, Banerjee mengatakan minyak kopi seperti cafesol dan kahweol ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memetabolisme dan mengatur kolesterol.
"Menurut analisis Meta studi terkontrol pada kopi dan kolesterol, minyak kopi dapat menurunkan asam lambung dan sterol netral yang dapat meningkatkan kadar kolesterol," ungkapnya.
Lantas, sebaiknya berapa cangkir sehari untuk minum kopi?
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Cacar Ular Bisa Menyebabkan Kematian?
Editor : Arief Munandar