HOEDHOED.COM - Dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri sekaligus meningkatkan gairah seksual dengan pasangan, tak sedikit pria memilih untuk mengkonsumsi pil biru.
Secara bertahun-tahun fenomena penggunaan pil biru di kalangan para pria menjadi primadona tersendiri. Tapi sayangnya banyak dari mereka yang tidak mengetahui apa efek samping dari kesehatan.
Apalagi beberapa waktu lalu terdengar kasus meninggal akibat konsumsi pil biru, disebutkan dalam beberapa media kasus kematian tersebut diakibatkan karena konsumsi pil biru. Lalu apakah benar orang-orang yang memiliki riwayat penyakit boleh mengkonsumsi pil biru?
Baca Juga: Bermanfaat untuk Kesehatan, Pahami Takaran Konsumsi Kafein
Lalu apakah mengkonsumsi pil biru aman dan tidak memiliki efek samping? Dalam rangka menjawab pertanyaan tersebut Dokter Anti Aging dan Sexologist, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) menjelaskan bahwasanya pil biru aman dikonsumsi apabila sesuai dengan indikasinya (takarannya). Makannya itu ketika seorang laki-laki mengalami gangguan fungsi maka dia harus datang ke dokter untuk dicaritahu apa jenis disfungsinya dan apa penyebabnya.
"Karena secara garis besar ada 4 jenis disfungsi seksual pada laki-laki yang pertama adalah disfungsi dorongan seksual atau disfungsi libido. Yang kedua adalah disfungsi bagkitan seksual yaitu disfungsi ereksi. Ketiga disfungsi ejakulasi bisa ejakulasi dini atau ejakulasi tertunda. Keempat disfungsi orgasme," ucapnya ketika penulis temui di Jakarta.
Nah, lanjutnya, pil biru bekerja untuk mengatasi disfungsi bangkitan seksual atau disfungsi ereksi.
Ketika suda diketahui jenis disfungsi seksualnya maka harus dicari tahu apa penyebabnya dan penyebab dari disfungsi ereksi, ada dua faktor fisik dan kedua faktor psikis.
Baca Juga: 5 Lagu Pop Minang Galau, Cocok Didengarkan Saat Galau
"Penyebab faktor fisik contohnya adalah gangguan hormonal misalnya mengalami defisiensi hormon testosteron. Kedua adanya penyakit degeneratif, penyakit yang menggangu pembuluh darah seperti diabetes dan hipertensi dan sebagainya. Kemudian faktor kedua yaitu psikis misalnya stres, rasa cemas atau memiliki ekspektasi yang berlebihan," paparnya.
Setelah diketahui faktor penyebabnya, tambahnya, barulah diatasi atau dikendalikan faktor penyebabnya baru kemudian diberikan pil biru. Jadi Pil Biru ini bekerja aman jika sesuai dengan indikasinya yaitu mengatasi disfungsi bangkitan seksual atau disfungsi ereksi dan pil biru ini hanya bisa bekerja dengan baik kalau tidak ada gangguan libido seksual.
"Kalau misalnya ada gangguan di libido seksual maka kemungkinan penyebabnya adalah karena faktor hormonal, yaitu penurunan hormon testosteron sehingga mesti diatasi dulu ganguan hormon tadi. Makannya masyarakat harus paham bahwa pil biru tidak bisa bekerja dengan sendirinya, jadi nggak bisa tuh minum Pil Biru lagsung ereksi penisnya," tambahnya.
Baca Juga: Apakah Hewan Peliharaan Bisa Merasakan Cemburu? Begini Jawaban Para Ahli
Semuanya tetap butuh rangsangan seksual dan tentunya harus ada libido seksual dan harus ada gairah seksual dan dikonsumsi sebelum melakukan hubungan seksual.
"Berdasarkan penelitian Pil Biru tidak akan menyebabkan ketagihan dan sudah ada penelitiannya penggunaan Pil Biru selama 4 tahun tingkat kepuasan pasien atau laki-laki yang mengkonsumsinya diatas angka 95%," ucapnya.
Hal ini berarti, tambahnya, tidak ada resistensi atau kecanduan, karena kalau misalnya kecanduan maka akan ada peningkatan dosis. Tapi pada penelitian penggunaan selama 4 tahun tidak ada peningkatan dosis dan tingkat angka kepuasan tetap di atas 95 persen.
Editor : Arief Munandar