HOEDHOED.COM - Penyakit malaria adalah kondisi dimana membuat penderitanya mengalami demam intermiten dan remiten. Hal itu disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang sel darah merah.
Penyakit ini disebabkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit dari manusia ataupun hewan lain. Parasit ini ditularkan oleh nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis.
Seseorang yang tanpa sengaja tergigit nyamuk dengan kondisi sudah ada parasit dalam tubuhnya akan secara langsung berpindah ke dalam tubuh manusia. Kemudian, parasit akan berjalan menuju liver (hati) hingga dewasa. Setelah beberapa hari, parasit dewasa ini mulai masuk ke aliran darah dan menyerang sel darah merah.
Baca Juga: Bingung Hadapi Rambut Kutuan? Ini 3 Rekomendasi Obat Kutu yang Paling Ampuh
Hingga dalam waktu 48-72 jam saja, parasit dalam sel darah merah akan berkembang biak. Parasit yang meyebabkan malaria itu tak hanya 1 atau 2 jenis saja, namun ada 5 jenis. Setiap jenis parasit tersebut memiliki efek berbeda, bahkan terdapat jenis parasit malaria yang berisiko mengalami kematian.
Mengutip dinkes.kalbarprov.go.id, 5 jenis malaria berdasarkan jenis parasitnya: Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi, dan Plasmodium falciparum. Yuk simak apa perbedaannya!
Baca Juga: 4 Makanan dan Minuman yang Bisa Tingkatkan Kualitas Tidurmu
Plasmodium Vivax
Gejala yang ditimbulkan parasite jenis vivax ini cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan di organ hati dalam jangka waktu beberapa bulan atau tahun. Meskipun memiliki gejala yang lebih ringan, jenis parasit ini termasuk jenis yang paling berbahaya dan banyak ditemukan di Asia dan Amerika Latin.
Baca Juga: Susu Kental Manis Bisa Bikin Diabetes dan Obesitas pada Anak
Plasmodium Ovale
Jenis parasit ovale ini jarang terjadi dan tergolong tidak terlalu berbahaya yang mengancam jiwa. Namun, jangan disepelekan sebab parasit ini dapat menyebabkan anemia atau kekurangan darah.
Editor : Arief Munandar