Gel yang ada pada aki kering memiliki tingkat penguapan yang sangat kecil, karena uap yang dihasilkan tidak dibuang ke luar sehingga volumenya tetap terjaga. Kelebihannya juga tidak memerlukan perawatan khusus seperti aki basah.
Baca Juga: Biar Aki Motor Matic Nggak Makin Soak, Kenali Gejalanya Terlebih Dahulu
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk merawat aki kering. Yaitu, sering menggunakan kendaraan atau panasi kendaraan setiap hari. Gunakan elektrik starter untuk menghidupkan mesinnya. Jika kondisinya menurun, maka kamu bisa mengecasnya dengan alat khusus dan jika menyalakan motor, jangan langsung di-starter terus menerus karena akan membuat aki cepat rusak jadi kamu bisa mencobanya beberapa kali.
Berikut perbedaan aki basah dan aki kering:
Aki basah
- Untuk mengecek kondisi air ACCU, menggunakan wadah semi transparan.
- Elektroda berbentuk cairan.
- Memerlukan perawatan yang cukup ekstra.
- Karena menggunakan elektroda dalam bentuk cairan, tentunya akan cepat menguap pada saat kondisi panas.
- Bisa digunakan berkali-kali dan diisi ulang.
- Jika dirawat dengan benar, maka akan lebih awet jika dibandingkan dengan aki kering.
- Harga yang lebih murah.
- Bisa ditemukan dimana-mana (mudah didapat).
Aki kering
- Jika aki basah menggunakan wadah yang transparan, berbeda dengan aki kering yang menggunakan wadah berwarna gelap.
- Elektroda yang digunakan dalam bentuk gel.
- Minim perawatan jadi gak ribet.
- Penguapan sedikit jadi dayanya lebih awet.
- Tidak bisa diisi ulang, jadi saat kondisi elektroda sudah habis, maka kamu harus menggantinya dengan aki baru.
- Harganya lebih mahal.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe