LABVIRAL

Tanda-Tanda VPN yang Mengandung Scam

Ilustrasi VPN (Sumber : kaspersky.dk)

3. Memiliki kebijakan privasi yang tidak jelas

Sebelum mempercayakan data kamu dengan menggunakan VPN, akan sangat penting untuk mengecek kebijakan privasi yang digunakan VPN tersebut.

Kebijakan privasi ini ada untuk menginformasikan pengguna bagaimana data mereka dikoleksi atau digunakan. Jika VPN yang akan kamu gunakan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas, sebaiknya untuk tidak menggunakannya.

Karena, VPN dengan kebijakan privasi yang tidak jelas atau ketat, berpotensi membahayakan data penggunanya di mana data bisa dibagikan secara ilegal atau dieksploitasi dengan berbagai cara.

4. Mencatat data pengguna

Tujuan utama VPN adalah untuk mengambil lalu lintas data kamu dan mengenkripsinya, sehingga hacker tidak bisa melihat aktivitas online atau alamat IP perangkat penggunanya. Singkatnya, VPN dibuat untuk menjaga data kamu agar tetap privat dan aman. Selain kebijakan privasi, pengguna juga harus memastikan jika VPN yang digunakan tidak mencatat data seperti alamat IP, alamat email, situs yang dikunjungi dan masih banyak lagi.

Sangat disarankan untuk menggunakan VPN yang memiliki ‘no-log policy’ agar data pengguna terjamin keamanannya.

5. Fitur keamanan yang terlalu lemah

Sebagai layanan untuk mengamankan data saat berselancar di internet, pengguna juga harus tahu fitur keamanan apa saja yang ditawarkan oleh VPN yang akan digunakan. Metode enkripsi yang kuat, server aman, kill switch dan banyak lainnya berperan penting dalam menjaga lalu lintas online. VPN yang bagus umumnya selalu menginformasikan fitur keamanan pada situs resminya dan menggunakan enkripsi yang kuat seperti AES-256 untuk memastikan data pengguna benar-benar aman.***

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT