3. Harga jual kembali iPhone yang stabil
Meskipun kata mahal tidak bisa dipisahkan ketika berbicara soal iPhone. Karena iPhone dibanderol dengan harga yang lebih mahal daripada Android, namun iPhone memiliki satu keuntungan yaitu harga jual kembali yang tetap stabil.
Sedangkan untuk HP Android biasanya akan mengalami penurunan harga jual kembali yang cukup drastis setelah satu atau dua tahun, sementara iPhone tetap stabil dan tidak beda jauh dari harga ketika dibeli.
Bahkan dalam beberapa kasus, HP Android kelas flagship yang dijual dalam kondisi bekas, hanya memiliki harga setengah dari harga ketika awal dibeli, meski baru dirilis kurang lebih satu tahun sebelumnya.
4. Ekosistem Apple yang terintegrasi dengan sangat baik
Mungkin dalam beberapa tahun terakhir ini Google terus berusaha untuk memaksimalkan integrasi yang baik antar ekosistem sistem operasi buatan mereka seperti Android. Namun untuk saat ini, integrasi antar ekosistem untuk perangkat-perangkat yang ditenagai sistem operasi garapan Google, biasanya membutuhkan platform atau aplikasi pihak ketiga agar bisa berjalan dengan mulus.
Berbeda dengan iPhone sebagai kompetitor, mereka tidak membutuhkan hal semacam itu karena ekosistem yang ditawarkan Apple telah di-integrasi dengan sangat baik, Apple menciptakan user-experience antar perangkat yang lebih nyaman dibanding Android.
5. User-interface yang lebih ramah pengguna
Salah satu nilai jual utama dari HP Android adalah kustomisasi yang jauh lebih lengkap daripada iPhone. Di Android, pengguna diberi kebebasan untuk melakukan kustomisasi terutama untuk visual dari UI, di samping kustomisasi lain lewat aplikasi-aplikasi yang ada di Play Store.
Tapi, dibutuhkan pengetahuan yang baik jika ingin memaksimalkan fitur kustomisasi tersebut di HP Android.
Sedangkan untuk iPhone sendiri, memiliki fitur kustomisasi yang tidak begitu mendalam memang, namun UI yang diusung dirancang sedemikian rupa agar tetap ramah pengguna dan mudah dimengerti, sekalipun oleh pengguna baru.***
Editor : Hadi Mulyono