LABVIRAL

Cerita Peneliti Luar Angkasa Berburu Peradaban Alien di Bima Sakti

Nebula W51 pabrik bintang terbesar di galaksi Bima Sakti. (Sumber : NASA/JPL-Caltech)

LABVIRAL.COM - Mungkinkah ada alien cerdas yang bersembunyi di pusat Bimasakti? Demikian pertanyaan besar manusia di bumi terhadap situasi di angkasa. 

Sebuah pencarian baru untuk mencari kehidupan di luar Bumi bertujuan untuk mengetahuinya dengan mendengarkan denyut radio dari pusat galaksi kita. Denyut frekuensi sempit secara alami dipancarkan oleh bintang-bintang yang disebut pulsar. 

Namun, denyut ini juga digunakan secara sengaja oleh manusia dalam teknologi seperti radar. Karena denyut-denyut ini menonjol di tengah derau radio di angkasa, denyut-denyut ini menjadi cara yang efektif untuk berkomunikasi dalam jarak jauh-dan menjadi target yang menarik untuk didengarkan saat mencari peradaban alien. 

Para ilmuwan menjelaskan strategi berburu alien dalam sebuah studi baru, yang diterbitkan pada 30 Mei di The Astronomical Journal. Para peneliti yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana Cornell University, Akshay Suresh, mengembangkan perangkat lunak untuk mendeteksi pola frekuensi yang berulang-ulang. 

Peneliti mengujinya pada pulsar-pulsar yang sudah diketahui untuk memastikan bahwa perangkat lunak tersebut bisa menangkap frekuensi yang sempit. Rentang frekuensi ini sangat kecil, sekitar sepersepuluh dari lebar frekuensi yang digunakan oleh stasiun radio FM pada umumnya. 

Para peneliti kemudian mencari data dari Teleskop Green Bank di Virginia Barat dengan menggunakan metode ini sebagaimana dilansir Space. 

"Hingga saat ini, radio SETI terutama mendedikasikan upayanya untuk mencari sinyal yang berkelanjutan," kata rekan penulis studi Vishal Gajjar dari SETI Institute, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mencari kehidupan cerdas di alam semesta, dalam sebuah pernyataan. 

"Penelitian kami menyoroti efisiensi energi yang luar biasa dari rangkaian pulsa sebagai sarana komunikasi antarbintang yang melintasi jarak yang sangat jauh. Khususnya, penelitian ini menandai upaya komprehensif pertama yang pernah ada untuk melakukan pencarian mendalam untuk sinyal-sinyal ini." 

Baca Juga: China Terbangkan 3 Astronaut ke Stasiun Luar Angkasa, Habiskan Waktu 6 Bulan

Para peneliti mendengarkan bagian tengah Bimasakti karena di sana terdapat banyak bintang dan exoplanet yang berpotensi untuk dihuni. Selain itu, jika alien cerdas di inti Bimasakti ingin menjangkau seluruh galaksi, mereka bisa mengirimkan sinyal yang menyapu beragam planet, mengingat posisi mereka yang istimewa di pusat galaksi.  

Menggunakan bandwidth yang sempit dan pola yang berulang-ulang akan menjadi cara utama bagi alien untuk mengungkapkan diri mereka sendiri, karena kombinasi seperti itu sangat tidak mungkin terjadi secara alami, kata rekan penulis studi tersebut, Steve Croft, seorang ilmuwan proyek dari program Breakthrough Listen, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.  

Metode ini menggunakan algoritma yang dapat mencari 1,5 juta sampel data teleskop dalam 30 menit. Meskipun para peneliti tidak menemukan tanda-tanda dalam pencarian pertama mereka, mereka mengatakan bahwa kecepatan algoritma akan membantu meningkatkan pencarian di masa depan. 

Sebelumnya, para ahli luar angkasa telah mendeteksi sinyal gelombang radio yang tidak biasa dari pusat galaksi Bima Sakti. Sinyal energi ini tidak seperti fenomena apa pun yang pernah diteliti sebelumnya dan bisa menunjukkan adanya bentuk kehidupan cerdas yang belum diketahui. 

Sinyal gelombang radio ini berasal dari sebuah objek yang disebut ASKAP J173608.2-321635, yang ditemukan oleh teleskop Australia Square Kilometre Array Pathfinder (ASKAP) pada tahun 2019.  

Objek ini mengeluarkan sinyal gelombang radio yang sangat terang dan berulang, tetapi tidak teratur. Sinyal ini bisa muncul beberapa kali dalam sehari, atau menghilang selama berbulan-bulan.***

Editor : Yusuf Tirtayasa

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI