Penggunaan smartphone tak bisa lepas dari internet. Kendati demikian tidak begitu dengan pemakaian smartphone di Korea Utara. Masih mengutip sumber yang sama, smartphone di Korea Utara tidak memiliki akses internet, selain jaringan intranet milik Korea Utara yang bisa diakses melalui sebuah kartu SIM.
Dalam iklan penggunaan smartphone yang baik, KCTV menyarankan para penduduk Korea Utara untuk menunggu antara 1 hingga 2 detik sebelum menjawab telepon masuk. Hal ini dilakukan untuk menghindari gelombang elektromagnetik.
Selain itu, pengguna juga diajak untuk mengurangi tingkat kecerahan cahaya untuk melindungi mata mereka. Bagi anak-anak, disarankan agar orang tua membatasi waktu anak di depan layar smartphone.
Mulai Banyak yang Pakai Smartphone di Korut
Saat ini, smartphone telah mulai menyebar di Ibu Kota Pyongyang dan sejumlah kota besar lainnya. Penyebaran smartphone ini mulai marak sejak 2013.
Adapun kebanyakan ponsel yang dipakai masyarakat Korea Utara diimpor dari Tiongkok, setidaknya hingga pabrikan smartphone lokal Arirang memperkenalkan produknya pada Agustus 2013.
Menurut laporan CNN, ponsel Arirang dijual USD 350 atau lebih dari Rp 4 juta di Pyongyang pada 2017. Meski terbilang ketinggalan, smartphone Korea Utara disebut-sebut hadir dengan sejumlah fitur mumpuni, misalnya dukungan artificial intelligence dan fitur identifikasi biometrik seperti suara dan pengenal wajah.
Jumlah pengguna smartphone di Korea Utara diproyeksi terus meningkat secara eksponensial, pasalnya smartphone juga jadi kebutuhan penting bagi masyarakat sana. Demikian menurut laporan KCTV.
Editor : Yusuf Tirtayasa