3. Bobot Motor Berkurang
Knalpot standar untuk kendaraan roda dua atau motor memiliki komponen yang rumit untuk memenuhi standar emisi gas buang, sehingga lebih berat daripada knalpot modifikasi atau racing.
Knalpot racing biasanya lebih ringan daripada knalpot standar yang dibuat oleh pabrikan. Oleh karena itu, menggunakan knalpot jenis ini dapat mengurangi bobot motor secara keseluruhan.
Baca Juga: Apakah Jodoh Sudah Diatur? Begini Penjelasannya Menurut Islam
Kekurangan Knalpot Racing
1. Suara Bising
Knalpot racing biasanya menghasilkan suara yang sangat keras. Jadi saat digunakan akan membuat polusi suara dan mengganggu orang lain.
Knalpot konvensional biasanya memiliki catalytic converter, yang membantu mengontrol emisi buangan dengan mengubah gas dan polutan beracun menjadi polutan yang tidak terlalu beracun.
Namun, itu tidak dapat dicapai dengan knalpot racing. Oleh karena itu, knalpot racing mungkin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan polusi udara.
2. Bisa Kena Tilang Polisi
Adanya suara yang melebihi standar dapat meningkatkan kemungkinan tilang.
Perlu dipahami, syarat standar tingkat kebisingan knalpot telah ditentukan di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Buat motor 80cc – 175cc, maksimal bising 83 dB, sedangkan motor di atas 175cc maksimal bising 80 dB.
Terkait sanksi penggunaan knalpot bising terdapat dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam UU Nomor 22 Tahun 2009, sanksi bagi pengguna knalpot bising terdapat dalam Pasal 285 ayat 1.
Editor : Arief Munandar