LABVIRAL

Apa Itu Deepfake? Berikut Pengertian Deepfake dan Cara Mendeteksi Deepfake Sebagai Teknik Penukaran Wajah yang Bisa Membahayakan

Apa Itu Deepfake? Berikut Pengertian Deepfake dan Cara Mendeteksi Deepfake Sebagai Teknik Penukaran Wajah yang Bisa Membahayakan (Sumber : Pinterest)

LABVIRAL.COM - Berkembangnya teknologi yang semakin pesat membuat banyak perubahan di masyarakat. Teknologi yang berkembang ini banyak memudahkan aktivitas keseharian masyarakat di dunia.

Tapi tak hanya mempermudah saja, adapun teknologi yang dapat merugikan dan berdampak negatif, seperti deepfake.

Apa itu deepfake?

Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh kemunculan sebuah video, foto dan audio tiruan atau palsu yang begitu meyakinkan. Kata deepfake sendiri berasal dari dua istilah, yaitu kajian mendalam (deep learning) dan palsu (fake) yang menjadi berbentuk AI (artificial intelligence).

Sementara dilansir dari laman The Guardian, deepfake merupakan sebutan populer untuk penerapan teknologi yang memetakan suatu wajah seseorang ke tiruan orang lain.

Tentu saja, penggunaan deepfake ini sangat berbahaya dan mengancam. Deepfake bisa disebut dalam kejahatan cyber yang sangat berbahaya.

Baca Juga: YouTube Kembangkan Fitur Dubbing Berbasis Teknologi AI, Begini Fungsinya

Ilustrasi Deepfake (Pinterest)Ilustrasi Deepfake (Pinterest)

Teknologi ini bisa digunakan untuk melakukan tindak kriminal seperti penipuan dan juga pemalsuan. Dengan teknologi ini, siapapun targetnya akan terkecoh sehingga korban tidak menyadarnya ketika sedang ditipu.

Lantas, seperti apa deepfake dibuat?

Mengetahui Cara Deepfake Dibuat:

Deepfake dibuat menggunakan algoritma pengolahan data yang dapat menciptakan suatu peristiwa atau orang yang tidak ada, tetapi terjadi secara nyata seolah-olah.

Metode yang paling umum digunakan bergantung pada penggunakan Deep Neural Netwroks atau DNN dengan melibatkan autoencoders untuk teknik penukaran wajah.

Algoritma yang dipakai dalam teknolgi face replacemanet dan face swapping yang mulanya dekoder akan mengambil wajah yang akan ditukar atau digantikan dengan wajah lain.

Ilustrasi Deepfake (Pinterest)Ilustrasi Deepfake (Pinterest)

Sementara untuk membuat video deepfake, seseorang harus menyiapkan video target yang akan dipakai sebagai dasar video. Lalu, memerlukan kumpulan klip atau potongan dari video seseorang yang akan dimasukkan sebagai video target.

Selain wajah, depfake juga bisa menukar atau mengganti tubuh atau badan yang berbeda.

Tentu bagi yang tidak mengerti akan perkembangan teknologi ini, akan dirugikan. Maka untuk mencegahnya, marilah kita mengetahui cara mendeteksi deepfake sebagai berikut:

Baca Juga: NVIDIA Buat Teknologi AI Baru, Bisa Ubah Wajah Kartun Jadi Orang Asli?

Cara Deteksi Deepfake:

1. Mengamatai Gerakan Mata

Meski canggih, namanya teknologi pasti akan ada saja kekurangannya. Pada deepfake, kamu bisa mengamati pergerakan mata. Terkadang, dalam video deepfake mata tidak berkedip, lalu berkedip tidak wajar atau terlalu sering berkedip.

2. Pencahayaan Alami atau Tidak

Terkadang, algoritma deepfake dalam penggunaan pencahayaan klip yang dipakai adalah palsu dan tidak cocok dengan pencahayaan video target.

3. Audio atau suara tidak cocok dengan gerakan mulut di dalam video.

4. Terkadang, kulit atau rambut dan wajah deepfake nampak lebih buram daripada lingkungan tempat orang tersebut berada.

Selain mengetahui cara deteksi deepfake, berikut ini LabViral beritahu jenis-jenis deepfake yang berbahaya yang perlu kamu ketahui.

Jenis-jenis Deepfake:

Deepfake Teks

Ini merupakan teknologi kecerdasan buatan untuk meniru dan menyalin berbagai aktivitas manusia. Sebagai contoh, AI yang diperintah atau diminta untuk menulis teks.

Deepfake teks ini biasa kita temui di media sosial, seperti menyebar hoaks dan juga membuat postingan palsu.

Deepfake Audio

Ilustrasi Deepfake (Pinterest)Ilustrasi Deepfake (Pinterest)

Deepfake audio bekerja dengan menyalin atau bisa mengkloning suara seseorang. Untuk melakukan deepfake audio, seseorang hanya memerlukan kumpulan data rekaman suara atau audio orang yang ditargetkan.

Deepfake Video

Kejahatan siber ini sering kali kita temui. Biasanya, deepfake ini digunakan untuk menyalahgunakan atau memanipulasi sutau konten atau informasi. 

Selain mendeteksi dan mengetahui jenis-jenis deepfake, ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi video deepfake, sebagai berikut:

Aplikasi Deteksi Deepfake:

1. Operation Minerva

Operation minerva merupakan software pendeteksi deepfake yang menggunakan digital fingerprinting untuk mengidentifikasi dan menemukan video palsu yang dibuat tanpa persetujuan.

Baca Juga: Berhasil Kembangkan Teknologi AI, Nvidia Akan Ubah Industri Periklanan Bersama WPP

Dalam halaman webnya, software ini menyebutkan bahwa teknologi ini juga memberikan layanan untuk menghapus video deepfake atau video palsu tersebut.

2. Sensity

Selanjutnya, ada sensity. Software ini dapat melindungi kamu dari ancaman kejahatan visual.

Software ini dikembangkan oleh para peneliti Machine Learning dan threat intelligence specialists dengan tujuan untuk melindungi seseorang atau perusahaan dari ancaman kejahatan siber.

Ketika software ini digunakan, nantinya akan mengirimkan pemberitahuan melaui email saat users melihat ada suatu yang menunjukkan teknologi AI.***

Editor : Bonifasius Sedu Beribe

Tags :
BERITA TERKAIT