Darius dinobatkan sebagai Hand of Noxus
Setelah berjuang mendapatkan kemenangan melawan benteng awan Varju, mereka adalah pejuang hebat yang telah berhasil bertahan dari agresi Noxus selama bertahun-tahun, Darius dinobatkan menjadi the Hand of Noxus oleh sang Kaisar Boram Darkwill.
Mereka yang mengenal Darius paham dia tidak menginginkan kekuasaan atau pujian—dia hanya ingin melihat kejayaan Noxus—maka Darkwill memerintahkan Darius dan pasukannya menuju jauh ke utara yaitu Freljord, untuk menguasai para suku bar-bar tersebut.
Serbuan itu berjalan selama bertahun-tahun, kemudian berakhir menjadi kebuntuan yang pahit. Darius berhasil selamat dari upaya pembunuhan, penyergapan, bahkan ditangkap oleh suku Winter’s Claw yang kejam. Darius mulai lelah dengan upaya perang yang tiada akhir, dia kembali ke Noxus untuk meminta mundur.
Baca Juga: 3 Game Kontroversi karena Mengandung Konten Kekerasan Sadis
Sumpah Setia Kepada Noxus
Dia bergegas bersama para veterannya menuju ibu kota, kemudian melihat sang kaisar telah mati, dibunuh pada suatu kudeta yang dipimpin oleh Jericho Swain. Tindakan itu didukung oleh banyak rekan, termasuk adik Darius sendiri, Draven.
Ini adalah hal yang sulit. Sebagai tangan kanan, banyak bangsawan mengira Darius akan membalas kematian Darkwill, tapi dia mengenal dan sangat menghormati jendral terasing Swain, dan dia sebelumnya menentang pencabutannya setelah kegagalan serangan di Ionia beberapa tahun lalu.
Sumpah sang tangan kanan adalah untuk Noxus, bukan untuk penguasa tertentu, dan Swain adalah pria yang menjelaskan visinya untuk kerajaan. Darius menyadari Swain adalah pemimpin yang siap dia ikuti... tapi Swain memiliki ide lain.
Baca Juga: Setelah Banyak Rumor yang Beredar, Akhirnya Mortal Kombat 1 Memperkenalkan Megan Fox Sebagai Nitara
Dengan didirikannya Trifarix, tiga individu akan menguasai Noxus, masing-masing mewakili satu prinsip kekuatan: Visi, Kekuatan, dan Kegesitan. Darius dengan senang hati menerima posisi di dewan, dan bersumpah mendirikan pasukan elit Trifarian, pasukan paling loyal dan elit kerajaan itu—dan memimpin pasukan Noxus menuju zaman penaklukan.***
Editor : Rozi Kurnia