LABVIRAL.COM - Sejak tanggal 1 September 2023, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya telah melaksanakan razia uji emisi kendaraan bermotor, terutama mobil.
Kegiatan ini akan dilakukan secara berkala setiap minggu di beberapa lokasi tertentu. Tindakan tilang uji emisi ini sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 285 dan 286.
Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenai sanksi berupa denda. Untuk kendaraan roda dua seperti motor, denda yang akan dikenakan sebesar Rp250 ribu.
Baca Juga: Ini yang Harus Pemilik Lakukan Saat Sepeda Motornya Tidak Lolos Uji Emisi!
Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau mobil, denda yang berlaku mencapai Rp500 ribu.
Diharapkan aturan ini akan memotivasi pemilik kendaraan untuk lebih memperhatikan uji emisi, terutama bagi mobil yang usianya sudah melebihi 3 tahun.
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh kendaraan yang tidak lolos uji emisi terkait dengan proses pembakaran. Berikut ini Labviral.com berikan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan mobil kamu lolos uji emisi:
1. Bersihkan filter udara mesin
Pastikan filter udara mesin tetap dalam keadaan bersih. Filter udara yang kotor dapat mempengaruhi tingkat emisi Hidrokarbon (HC). Kotoran pada filter udara dapat menghambat aliran udara ke mesin dan mengakibatkan peningkatan tingkat emisi HC.
Baca Juga: Ini yang Harus Pemilik Lakukan Saat Sepeda Motornya Tidak Lolos Uji Emisi!
2. Pastikan busi dan koil prima
Keduanya merupakan bagian dari sistem pengapian mesin dan harus berfungsi dengan baik. Busi yang baik akan memastikan campuran udara dan bensin terbakar dengan sempurna, mengurangi jejak residu dan membantu mobil lulus uji emisi.
3. Jaga suhu kerja mesin
Setiap mesin memiliki suhu kerja yang optimal untuk memastikan proses pembakaran berjalan efisien. Sistem pendingin mesin, seperti radiator, harus selalu berfungsi dengan baik.
4. Ganti oli mesin secara berkala
Oli yang sudah terpakai bisa merembes ke dalam ruang bakar dan terbakar bersama campuran udara dan bensin. Hal ini dapat meningkatkan sisa pembakaran dan membebani mesin, sehingga mengakibatkan sulitnya mengendalikan emisi gas buang.
5. Dilarang modifikasi mesin mobil
Meskipun beberapa orang memodifikasi mesin untuk meningkatkan responsibilitas, hal ini bisa menyebabkan gas buang menjadi lebih kotor dan membuat mobil sulit lulus uji emisi.
6. Gunakan bensin sesuai rekomendasi
Pastikan bahan bakar yang kamu gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan, terutama dari segi oktan. Bahan bakar yang tidak sesuai dapat mengganggu proses pembakaran dan mengakibatkan gas buang yang lebih kotor.
7. Pastikan kondisi sensor oksigen dan catalytic converter
Sensor oksigen yang bersih dan berfungsi dengan baik sangat penting untuk menciptakan pembakaran yang optimal. Selain itu, pastikan catalytic converter di knalpot berfungsi untuk mengubah emisi gas buang menjadi lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Biaya Isi Baterai Motor Listrik Subsidi di Rumah dengan Daya 450 VA dan 900 VA
8. Manfaatkan injector cleaner
Manfaatkan injector cleaner untuk membersihkan dan menjaga lubang pin injector dari residu sisa pembakaran. Hal ini akan memastikan sistem bahan bakar tetap bersih dan meningkatkan performa mobil.
Dengan melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin serta mematuhi aturan dan regulasi emisi, kamu dapat meningkatkan kemungkinan mobilmu untuk lolos uji emisi.
Jika mobil tetap mengalami masalah, segera konsultasikan dengan ahli mekanik yang dapat memberikan saran dan perbaikan yang diperlukan.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe