LABVIRAL.COM - Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan lalu lintas adalah suatu hal yang sangat penting. Meskipun bersifat darurat, tindakan pertolongan yang kamu lakukan dapat mencegah kondisi korban menjadi lebih parah.
Namun, penting untuk diingat bahwa pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas tidak boleh dilakukan sembarangan. Kesalahan dalam memberikan pertolongan dapat berisiko memperparah cedera.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara yang tepat dan aman dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan lalu lintas.
Perlu diketahui, metode pertolongan pertama yang umum digunakan untuk korban kecelakaan lalu lintas adalah dengan mengikuti prinsip DRSABC, yang merupakan singkatan dari Danger, Response, Shout, Airway, Breathing, Compression.
Berikut Labviral.com berikan langkah-langkah pertolongan pertama untuk korban kecelakaan lalu lintas berdasarkan metode DRSABC:
D (Danger)
Pastikan terlebih dahulu bahwa kamu berada di lokasi yang aman dan tidak membahayakan. Misalnya, jika kecelakaan terjadi di tengah jalan yang ramai, upayakan untuk memindahkan korban ke tepi jalan. Pastikan juga bahwa kendaraan di sekitar sudah berhenti sebelum kamu memberikan pertolongan.
Jika posisi kendaraan kamu berada tepat di belakang kendaraan yang terlibat kecelakaan, atau jika ada kendaraan lain yang berhenti di belakangnya, mintalah untuk menyalakan lampu hazard. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan tambahan atau beruntun.
Baca Juga: Cara Cek Pajak Kendaraan Bermotor Secara Online di Tahun 2023, Lebih Cepat dan Praktis!
Selama kamu membantu korban, angkatlah dengan hati-hati dan hindari membengkokkan atau menggerakkan leher korban terlalu banyak, untuk mencegah cedera pada leher atau tulang belakang.
R (Response)
Periksa tingkat kesadaran korban dengan cara menepuk bahu secara lembut dan ajukan pertanyaan singkat, seperti "Siapa nama kamu?" atau "Bisakah kamu membuka mata kamu?"
Amati apakah korban memberikan respons terhadap omongan kamu atau tidak memberikan respons sama sekali. Jika tidak ada respons, perhatikan apakah dada atau perut korban bergerak naik-turun.
Kamu juga dapat meletakkan jari di depan lubang hidung korban untuk memeriksa apakah dia masih mengeluarkan napas. Selanjutnya, periksa denyut nadi di leher atau pergelangan tangan korban untuk memastikan bahwa jantungnya masih berdetak.
S (Shout for help)
Segera hubungi bantuan medis atau rumah sakit terdekat agar korban dapat menerima pertolongan lebih lanjut. Saat menghubungi bantuan, berikan informasi mengenai jumlah korban dan kondisi mereka, seperti apakah ada perdarahan hebat atau kesulitan bernapas.
Nomor darurat yang dapat dihubungi adalah 118 untuk memanggil ambulans dan 112 untuk memanggil polisi.
Sambil menunggu petugas medis tiba, jika memungkinkan, kamu dapat melanjutkan dengan sisa metode airway, breathing dan compression (ABC) untuk membantu korban kecelakaan lalu lintas.
A (Airway)
Langkah pertolongan ini bertujuan untuk membuka jalan napas korban. Caranya adalah dengan meletakkan tangan kamu di dahi korban dan mengangkat dagunya secara perlahan. Tindakan ini biasanya diperlukan jika korban tidak memberikan respons atau kehilangan kesadaran.
B (Breathing)
Setelah jalan napas terbuka, pastikan bahwa korban masih dalam keadaan bernapas. Periksa pernapasan korban dengan melihat apakah dada naik-turun dan dengarkan suara napasnya.
Jika korban tidak sadarkan diri tetapi masih bernapas, miringkan tubuhnya secara perlahan. Pastikan kepala, leher dan tulang belakang tetap lurus. Pantau pernapasan korban sampai petugas medis datang.
C (Compression)
Tindakan pertolongan berikutnya adalah melakukan kompresi dada atau yang dikenal juga sebagai CPR. Tindakan ini dapat dilakukan jika tanda-tanda pernapasan tidak ada atau denyut nadinya berhenti.
Jika korban adalah orang dewasa, letakkan telapak tangan di tengah dada dan tempatkan tangan satunya di atasnya. Berikan tekanan di dada dengan kecepatan 1–2 tekanan per detik hingga korban memberikan respons.
Namun, jika korban adalah bayi, cukup gunakan dua jari untuk memberikan tekanan pada dada secara lembut dan tidak terlalu kuat. Lanjutkan tindakan ini hingga bayi memberikan respons dengan gerakan atau tangisan.
Penting untuk diingat bahwa tindakan compression sebaiknya hanya dilakukan jika kamu telah mendapatkan pelatihan dan memahami prosedur dengan baik. Jika tindakan yang kamu berikan tidak tepat, hal ini dapat memperburuk kondisi korban.
Pengetahuan tentang pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk membantu orang lain.
Setelah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan lalu lintas, sebaiknya segera bawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe