LABVIRAL,COM - Touring merupakan kegiatan yang sangat diminati oleh para penggemar sepeda motor. Seringkali, aktivitas ini menjadi kesempatan bagi anggota komunitas untuk berkumpul.
Tak heran jika mereka sering melakukan touring secara berkelompok, baik untuk perjalanan jarak dekat maupun jauh.
Meski mengasyikkan, touring dalam kelompok tanpa disadari bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan. Hal ini terutama terjadi jika anggota rombongan bersikap arogan dan mengabaikan prinsip keselamatan dalam berkendara.
Oleh karena itu, penting bagi para bikers untuk memahami dengan lebih baik tata cara berkendara ketika dalam rombongan, sehingga perjalanan dapat berlangsung dengan lancar dan aman.
Berikut Labviral.com berikan 7 tips tentang cara berkendara secara berkelompok selama touring, termasuk persiapan sebelumnya dan tindakan saat touring berlangsung.
Memperhatikan kondisi fisik dan kendaraan
Sebelum melakukan touring, terutama untuk jarak jauh, pastikan bahwa kondisi fisik kamu dalam keadaan prima. Salah satu cara untuk memastikan kebugaran adalah dengan mempertahankan pola tidur dan pola makan yang cukup. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengurangi tingkat kewaspadaan atau konsentrasi saat berkendara.
Perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan kamu gunakan selama touring. Jika memungkinkan, bawa kendaraan kamu ke bengkel resmi untuk pemeriksaan menyeluruh lebih dulu. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa motor berada dalam kondisi baik dan semua komponen berfungsi normal selama touring.
Menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap
Hal yang mutlak adalah memakai perlengkapan keselamatan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan pelindung. Dengan memakai perlengkapan keselamatan yang lengkap dan sesuai standar, setidaknya dapat mengurangi risiko cedera jika terjadi kecelakaan.
Baca Juga: Harga Terbaru Toyota Venturer Diesel 2023 dan Spesifikasinya, Innova Kelas Ternyaman
Briefing sebelum touring
Sebelum memulai touring berkelompok, sangat penting untuk melakukan briefing kepada seluruh anggota untuk memberi informasi terkait perjalanan.
Informasi yang bisa disampaikan meliputi titik kumpul keberangkatan, rute dan kondisi medan, lokasi beristirahat, hingga penentuan formasi touring, termasuk siapa yang ditugaskan sebagai pemimpin (leader) dan sweeper selama touring.
Pengelompokan peserta
Situasi yang sering terjadi saat touring berkelompok adalah rombongan peserta yang berkonvoi sepanjang perjalanan. Ini tentu saja mengganggu pengguna jalan lain dan dapat menyebabkan kemacetan.
Baca Juga: Daftar Harga Lengkap Toyota Agya 2023, dari Kelas Standar sampai CVT Two Tone
Oleh karena itu, solusinya adalah dengan membagi peserta touring menjadi kelompok kecil dengan jumlah peserta maksimal 5-10 orang. Selain memecah kerumunan, langkah ini juga memudahkan pemimpin dan sweeper dalam mengontrol peserta.
Menjaga jarak dan kecepatan
Penting untuk selalu menjaga jarak aman dengan memberikan ruang untuk pengendara di depan untuk mempercepat atau mengerem.
Pastikan bahwa formasi setiap pengendara di belakang sedikit melebar ke kanan atau kiri. Hal ini akan memastikan pandangan jalan yang lebih luas tanpa terhalang peserta touring di depan.
Selain itu, perlu memperhatikan kecepatan saat touring. Selain menghindari risiko kecelakaan, kecepatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kelompok belakang tertinggal. Di sini, peran pemimpin sangat penting dalam menentukan kecepatan selama touring.
Baca Juga: Lampu Hijau di Speedometer Honda BeAT Menyala Kadang Terang Kadang Redup, Apa Artinya?
Dilarang saling mendahului
Saling mendahului antar peserta touring sangat tidak disarankan. Selain berbahaya, hal ini juga bisa membuat rombongan terpecah. Tetap ikuti formasi touring yang sudah ditentukan saat briefing. Ikuti ritme kecepatan dari pemimpin di depan dan jangan terpisah dari rombongan.
Patuhi peraturan lalu lintas
Terakhir, patuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di sepanjang jalan. Jangan pernah melanggar lampu merah hanya karena takut tertinggal dari rombongan, yang pada akhirnya dapat membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Biarkan peserta touring di depan menepi sejenak dan tunggu peserta yang tertinggal di belakang untuk menyusul. Hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam keadaan darurat.
Dengan mematuhi langkah-langkah di atas, perjalanan touring dalam rombongan dapat berlangsung dengan aman dan menyenangkan bagi semua peserta.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe