"Saya tidak tahu mengapa orang Filipina marah padaku. Saya berbicara dalam Bahasa Indonesia, dan tebak siapa yang saya bicarakan? Orang Indonesia. Tapi yang marah padaku adalah orang Filipina karena seseorang menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa masalah ini bukan hanya berlaku untuk ONIC Esports saja, tetapi juga berlaku untuk Geek Fam ID. Menurutnya, banyak pemain hebat di tim lain yang tidak dihargai hanya karena penggemar cenderung hanya memikirkan pemain impor.
"Saya merasa kasihan pada Luke ketika dia tampil baik, saya merasa kasihan pada Aboy, Nnael, bakat dan usaha mereka tidak dihargai. Saya tidak hanya berbicara tentang ONIC dan saya yakin Baloy[skie] merasakannya juga," katanya.
Baca Juga: 3 Combo Kagura Paling Dahsyat yang Wajib Kamu Pelajari di Mobile Legends
Pelatih Yeb menekankan bahwa ia tidak peduli siapa yang memulai isu ini. Yang utama adalah penggemar, bakat, dan pengaruh Mobile Legends harus menghindari membesar-besarkan pemain impor Filipina, terutama Kairi, untuk mencegah situasi semakin memburuk.
"Saya yakin Anda bangga dengan Kairi, tetapi ingatlah bahwa kontribusi pemain lain juga sangat penting," pungkasnya.
Pelatih Yeb menekankan perannya dalam membela para pemainnya, dan percaya bahwa setiap anggota tim, bukan hanya di ONIC Esports tetapi juga di tim lain dengan pemain impor Filipina, memegang peranan penting dalam membangun kekompakan tim.***
Editor : Rozi Kurnia