LABVIRAL

Awas Bahaya! Ketahui 7 Kesalahan Menggunakan VPN yang Jarang Orang Tahu

Ilustrasi VPN. (Sumber : kaspersky.dk)

LABVIRAL.COM - Virtual Private Network (VPN) bisa jadi salah satu alat ampuh untuk menjaga privasi dan keamanan online.

Namun, banyak orang belum sepenuhnya paham cara memakai VPN dengan benar.

Berikut daftar kesalahan umum yang jarang diketahui orang saat menggunakan VPN.

1. Pakai VPN Gratis

VPN gratis rentan terhadap risiko pencurian data, pembajakan, penipuan, iklan berulang, dan kecepatan internet rendah, serta batas penggunaan data.

Solusinya, gunakan VPN berbayar dan terpercaya serta memiliki fitur keamanan.

Kendati butuh merogoh kocek, ini adalah investasi demi menjaga privasi daring kamu.

2. Anggap VPN Jamin Anonimitas

Salah satu salah kaprah umum yaitu adanya anggapan bahwa VPN memberi anonimitas penuh.

Padahal, VPN hanya membantu menjaga aktivitas online kamu jadi lebih privat, tetapi tidak sepenuhnya anonim.

Saat pakai VPN, kamu masih harus berhati-hati memasukkan data pribadi dan membuka akun penting.

Solusinya, pakai VPN bersama alat privasi lain, seperti browser tor, enkripsi email, dan manajemen kata sandi yang kuat.

Baca Juga: 11 Browser Anti Blokir Terbaik 2023 Nggak Perlu Lagi Pake VPN

Baca Juga: 5 VPN Gratis Terbaik untuk Digunakan di iPhone

3. Tidak Cek Kebijakan Privasi & Log

Ketika menggunakan VPN, penting untuk memeriksa kebijakan privasi dan log.

Beberapa penyedia VPN bisa menyimpan log aktivitas pengguna dan menjualnya ke pihak ketiga tanpa sepengetahuan kamu.

Solusinya, sebelum memilih VPN, baca lebih dulu kebijakan privasi dan log secara teliti.

Pilih VPN dengan kebijakan tanpa atau minim log.

4. Tidak Mengaktifkan Fitur Kill Switch

Fitur kill switch akan memutus koneksi internet secara otomatis jika terjadi gangguan pada VPN.

Tanpa fitur ini, kamu bisa saja secara tidak sadar terhubung ke internet tanpa VPN.

Solusinya, aktifkan fitur kill switch pada aplikasi VPN, atau gunakan firewall buat memblokir koneksi internet non-VPN.

5. Pakai Protokol VPN Lemah

Protokol VPN mengatur bagaimana data dikirim dan diterima.

Penggunaan protokol VPN lemah berisiko terhadap peretasan atau pemblokiran oleh pihak berwenang.

Solusinya, pakai protokol VPN yang kuat dan aman, seperti OpenVPN atau IKEv2.

Pastikan pilih protokol sesuai kebutuhan dan level keamanan.

Baca Juga: Tanda-Tanda VPN yang Mengandung Scam

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi VPN, Benarkah Bikin Internet Ngebut?

6. Server VPN Tidak Sesuai

Server VPN adalah lokasi fisik tempat data kamu dialihkan.

Pilihan server berpengaruh terhadap kecepatan, kualitas, dan tujuan penggunaan VPN.

Misal, jika kamu ingin mengakses konten yang diblokir di negara tertentu, pilih server VPN di negara tersebut.

7. Pakai Alamat DNS Bawaan ISP

Alamat DNS adalah sistem pengubah nama domain menjadi alamat IP.

Jika pakai alamat DNS bawaan ISP, aktivitas online kamu masih bisa dilacak walau sudah pakai VPN.

Solusinya, gunakan alamat DNS pribadi atau DNS publik yang aman, seperti Google DNS atau Cloudflare DNS.

Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan tadi, kamu bisa lebih efektif dan aman saat menggunakan VPN.

Editor : Efendi AW

Tags :
BERITA TERKAIT