LABVIRAL.COM - Setiap individu yang mengemudikan kendaraan di jalan raya, harus sudah paham dan mahir bagaimana mengemudikan kendaraan dan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, demi keselamatan diri dan siapa saja yang berada di sekitarnya.
Tentu saja, beragam jenis kendaraan terdapat dijalan raya, dari kendaraan roda dua, tiga, empat bahkan sampai kendaraan roda enam dan lebih. Setiap kendaraan memiliki tingkat resiko yang berbeda-beda; semakin besar kendaraan yang dibawa maka semakin besar pula risikonya.
Untuk itu, semakin besar kendaraan, tak sembarang orang bisa mengemudikannya. Sebut saja truk, mengemudikan truk tidak boleh sembarangan. Terdapat beberapa aturan dan pemahaman tingkat tinggi terkait keselamatan mengemudi di jalan raya dengan truk.
Salah satu pemahaman keselamatan yang harus dipahami saat kamu mengemudikan truk ialah titik buta, atau yang lebih dikenal dengan sebutan blind spot.
Baca Juga: Pahami Titik Blind Spot dan Cara Menghadapinya
Apa itu blind spot, apa hubungannya dengan keselamatan mengemudikan truk?
Berikut ini, Labviral.com mau jelasin ke kamu yang mau mengemudikan truk terkait titik blind spot yang penting untuk kamu pahami. Yuk cermati penjelasan berikut ini, ya!
Titik blind spot pada truk
Seperti yang disebutkan di atas, blind spot atau titik buta, dapat di artikan sebagai titik dimana tidak dapat dijangkau oleh mata, maupun spion mobil. Semakin besar mobil, semakin besar pula titik blind spot yang ada.
Kecelakaan di jalan raya yang melibatkan kendaraan besar dengan kendaraan kecil sampai dengan pejalan kaki kerap kali terjadi karena kendaraan tersebut berada di titik tidak terlihat oleh kendaraan besar seperti truk.
Contoh, saat mobil sedan yang berusaha mendahului mobil truk, saat mobil sedan tersebut tepat berada di posisi samping kanan, tepatnya di tengah, kebetulan secara tiba-tiba truk bergeser ke kanan dimana di tempat tersebut sedang ada mobil sedan yang berusaha mendahului.
Nah, biasanya jika sudah seperti itu, kecelakaan tidak bisa dihindarkan. Kecelakaan tersebut bukan tanpa sebab, hal tersebut terjadi karena mobil sedan berada di titik buta, dimana supir truk tidak melihat keberadaannya.
Lalu, bagian mana sajakah yang menjadi titik blind spot mobil truk, dan bagaimana supir truk mengatasinya?
Terdapat 4 bagian titik blind spot pada mobil truk, yaitu bagian depan, tepatnya dibawah kaca truk, samping kanan dan kiri juga bagian belakang.
Baca Juga: Mesin Mobil Menggelitik dengan Suara Tak Lazim, Apa Sebabnya?
Bagian depan
Meskipun bagian depan menjadi fokus mata, ternyata mata supir truk juga memiliki batas penglihatan di bagian depan. Kamu tidak bisa melihat siapa yang berada di depanmu, jika sesuatu yang berada di depan kamu berjarak kurang dari 2 meter.
Untuk itu, setiap kali berhenti, alangkah baiknya membunyikan klakson dahulu sebelum kembali berjalan, untuk memastikan apakah ada kendaraan lain yang berada di titik buta di bagian depan.
Baca Juga: Ciri-ciri Paking Blok Mesin Bocor dan Cara Mengatasinya
Bagian belakang
Pada bagian belakang truk, bagian ini merupakan bagian terbesar titik blind spot truk. Tentu saja kamu tidak tahu siapa saja yang berada di belakang kendaraanmu.
Untuk itu, sebaiknya jika kamu kamu ingin memundurkan truk, bunyikan klakson dan beri alarm kode jika mobil ingin mundur. Ingat, saat kamu menghidupkan alarm mundur, jangan langsung mundur.
Tunggu beberapa saat sejenak, karena jika ada kendaraan di belakangmu, dia juga butuh waktu untuk memundurkan kendaraannya. Oh iya, biasanya saat kamu membunyikan alarm dan klakson saat hendak mundur, dia juga pun akan membunyikan klaksonya balik sebagai tanda keberadaannya.
Bagian samping kanan
Walaupun di Indonesia posisi supir dan setir mobil berada di sebelah kanan, hal tersebut tidak berarti bahwa blind spot tidak ada pada bagian kanan. Tetap saja, terdapat beberapa bagian di samping kanan yang tidak dapat dilihat oleh mata supir maupun kaca spion kanan.
Memang, bagian kanan menjadi titik terkecil blind spot, tetapi tetap saja sebagai supir kamu tak boleh gegabah, saat kamu hendak bergeser ke sebelah kanan.
Pastikan kamu menyalahkan lampu sein kanan, kemudian membunyikan klakson menengok sejenak pun tak apa untuk memastikan tidak ada kendaraan lain di sebelah kanan.
Baca Juga: Tips Kurangi Risiko Mobil Mogok Saat Menerjang Banjir, Gunakan Putaran Mesin Rendah
Jika kamu memang hendak mendahului mobil besar tersebut, alangkah baiknya kamu membunyikan klakson sebagai isyarat memberitahukan keberadaannya ingin mendahului.
Lakukan pergeseran dengan luwes dan perlahan, biasanya saat ada kendaraan lain ia akan memberikan lampu tembak agar kamu tidak menyerempetnya.
Bagian samping kiri
Pada bagian samping kiri, ternyata jauh lebih beresiko dibandingkan dengan bagian samping kanan. Bisanya, pengemudi kendaraan kecil seperti motor banyak yang memilih menyelip melalui jalur kiri.
Maka sebaiknya kamu menyisakan ruang sedikit di sebelah kiri untuk pengendara kecil menyalip. Tetapi jika tidak bisa, maka jangan biarkan ruang tersisa agar tidak ada yang menyalip melalui sebelah kiri.
Pada intinya, saat berkendara di jalan raya, sebaiknya perhitungan semuanya dengan baik; mulai dari jarak dan juga kecepatan kendaraanmu. Selalu berhati-hati dan waspada terhadap keadaan sekitar. Semoga bermanfaat, ya!
Editor : Bonifasius Sedu Beribe