LABVIRAL

Penyakit Khas Vario Techno 125, Begini Penanganannya!

Ilustrasi motor bekas Honda Vario 125 Techno tahun 2013 (Sumber : fjb.kaskus.co.id)

LABVIRAL.COM - Salah satu motor bekas yang masih menjadi idaman para konsumen sepeda motor di Indonesia adalah Honda Vario Techno 125.

Motor matic keluaran Honda ini dirilis mulai tahun 2012 hingga 2015. Untuk harganya sendiri, motor matic satu ini masih terbilang cukup mahal.

Kisaran harganya mulai dari Rp 8 hingga Rp 15 jutaan tergantung dari kondisi dan kelengkapan motor.

Sama halnya dengan motor bekas lain yang sudah cukup berumur, Honda Vario 125 Techno ini tentunya memiliki penyakit khas yang sering dialami.

Baca Juga: V-Belt Honda Vario 125 Diganti dengan Vario 150 Bisa Nggak Sih? Ini Jawabannya

Karena itu, para konsumen yang memiliki Honda Vario 125 Techno wajib waspada dan memahami kondisi motornya.

Masalah paling khas dari Honda Vario 125 Techno ini ada pada tarikan awalnya yang terasa lemot seperti terdapat masalah pada bagian CVT.

Ilustrasi Sensor TPS Vario 125 TechnoIlustrasi Sensor TPS Vario 125 Techno

Padahal, masalah tersebut tidak dialami oleh bagian CVTnya melainkan karena sensor TPS atau sensor TP yang mengalami masalah.

Hal ini biasanya terjadi pada Honda Vario 125 Techno generasi awal yang memang kurang terawat oleh pemiliknya.

Untuk penangannya adalah dengan mengganti sensor TPS yang bermasalah tersebut dengan sensor TPS yang baru. Sedangkan untuk harganya sendiri, sensor TPS Honda Vario 125 Techno ini dijual mulai dari Rp 120 ribu saja.

Baca Juga: Nggak Perlu Panik, Periksa Beberapa Komponen Berikut Saat Motor Injeksimu Mogok

Namun, di harga tersebut kamu baru bisa mendapatkan sensor TPS yang masih KW. Karena, Honda menjual sensor TPS ini satu set dengan throttle body yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribuan.

Selain penyakit yang dirasakan pada tarikan motor karena sensor TPS yang bermasalah, penyakit lain yang umum dirasakan pada Honda Vario 125 Techno adalah bagian body yang getar dan berisik.

Jika hanya penyakit tersebut, penangannya cukup mudah yaitu, dengan mengganjal antar sambungan bodi menggunakan double tape.

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI