LABVIRAL.COM - Oli merupakan salah satu kompenen penting untuk mendukung kinerja mesin. Untuk itu, memilih oli tentulah tidak boleh sembarangan.
Penggunaan oli yang baik, akan memberikan dampak yang baik pula pada mesin. Sebaliknya, penggunaan oli yang buruk akan berdampak buruk pula pada mesin.
Dalam pemilihan oli, sebaiknya sesuaikan dengan Society of Automotive Engineers (SAE), yang merupakan sebuah lembaga internasional yang mengatur standarisasi terkait indeks kekentalan oli untuk mesin kendaraan.
Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Ganti Oli, Jangan Asal Ya!
SAE juga mengatur standar kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin di suatu lingkungan. SAE berbetuk kode yang menjelaskan standar oli yang dibuat, dan kode SAE ini dapat ditemukan pada setiap kemasan oli kendaraan.
Sayang, saat ini masih banyak orang yang kurang mengerti cara membaca kode SAE yang yang terdapat pada kemasan oli.
Untuk itu, berikut Labviral.com, merangkum cara membaca SAE pada kemasan oli motor, agar mulai saat ini kamu dapat menyesuaikan pemilihan oli untuk kendaraan kamu. Yuk, disimak!
Kode SAE biasanya terdiri dari beberapa angka dan huruf W (winter). Huruf W ini yang menjadi patokan untuk membaca kode SAE oli motor. Angka yang ditulis sebelum huruf W menandakan sifat oli motor di suhu dingin, sedangkan angka yang ditulis setelah huruf W menandakan sifat oli saat suhu panas.
Baca Juga: Sepeda Motor Yamaha Pakai Oli AHM Boleh Nggak Sih? Begini Jawabannya!
Pada dasarnya, oli motor diformulasikan dengan menyesuaikan kondisi alam serta jenis dan tipe kendaraan. Jadi, kode SAE oli pada motor memiliki kekentalan yang sangat beragam dan bervariasi, khususnya untuk kode oli yang dipakai di daerah bersuhu ekstrem.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe