LABVIRAL.COM- Sejumlah ketentuan harus diperhatikan demi mendapatkan oli yang paling sesuai dengan kebutuhan motor. Ada beberapa jenis oli motor yang dijual di pasaran. Memilih dengan asal memang bisa menjadi solusi cepat.
Tetapi, dalam jangka panjang, mesin motor tidak akan bertahan lama. Selain itu, kinerja motor juga tidak akan maksimal.
Maka dari itu, diperlukan beberapa hal agar pengendara motor dapat merasakan kenyamanan maksimal ketika berkendara dengan motornya. Berikut beberapa tips dalam memilih motor.
Baca Juga: Ganti Oli Transmisi, Cek Harganya!
1. SAE oli
Salah satu kode yang kerap muncul adalah SAE atau Standar Society of Automotive Engineers, yang digunakan untuk menunjukkan kekentalan dari oli, seperti SAE 10W-30, SAE 20W-50, dan lainnya. Kode SAE memiliki beberapa makna.
Angka setelah huruf SAE menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin atau ketika motor mati. Sedangkan angka di belakang SAE menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu panas atau ketika motor digunakan. Semakin besar angka maka semakin kental olinya.
2. API oli
API adalah kependekan dari Americ Petroleum Institute atau lembaga yang memeriksa kualitas oli. Contohnya adalah API SL, API SP, API SN dan lainnya.
Semakin tinggi huruf di belakang huruf S, maka kualitas oli akan semakin baik dan sangat cocok untuk motor keluaran terbaru seperti API SN atau API SP. Selain kode tersebut, ada pula API CK, API CJ, dan lainnya.
Sedangkan huruf C tersebut menunjukkan penggunaan oli untuk mein diesel dan mesin lainnya.
Baca Juga: Oli SAE 10W-40 Bisa untuk Motor Apa Saja Sih?
3. JASO oli
Selanjutnya ada pula kode JASO atau Japan Automobile Standard Organization. JASO hanya memiliki dua pilihan, yaitu JASO MA dan JASO MB. JASO MA adalah oli yang khusus untuk mesin dengan kopling basah seperti motor bebek hingga motor sport.
Sedangkan JASO MB khusus untuk mesin kopling kering seperti motor matik. JASO MA memiliki sejumlah jenis penambahan zat aditif seperti JASO MA, MA1 hingga MA2. Semakin tinggi maka kemampuan pelumasan semakin baik.
4. Oli sintetik atau mineral
Untuk memilih oli dari kedua jenis tersebut paling mudah adalah dengan mempertimbangkan usia motor.
Semakin muda produksi motor maka penggunaan oli sintetik sangat dianjurkan. Sedangkan untuk motor yang sudah tua, maka lebih baik menggunakan oli mineral.
Pasalnya, oli sintetik memiliki lebih banyak kandungan dengan fungsi yang cukup beragam, mulai dari pembersih mesin hingga pendingin mesin dimana kandungan ini sangat cocok dengan mesin motor modern.
Baca Juga: Oli 20W-40 Cocok untuk Motor Apa Ya?
Sedangkan oli mineral memiliki tingkat kekentalan yang tinggi, dimana sangat diperlukan untuk kembali mengencangkan berbagai komponen di mesin motor tua.
Kualitas oli tidak hanya dilihat dari kekentalan atau teknologi tetapi juga kebutuhan dan spesifikasi dari motor.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe