LABVIRAL

Pakai Oli Motor untuk Mobil, Apa Jadinya Ya?

Illustrasi Oli (Sumber : Pinterest)

LABVIRAL.COM- Perbedaan oli mobil dan motor sangat kentara pada kandungan dan spesifikasi yang dimilikinya. Pasalnya, mesin mobil dan mesin motor juga memiliki spesifikasi yang berbeda.

Namun, masih banyak orang yang justru mencampurkannya. Pengendara mobil secara terpaksa justru menggunakan oli mobil karena beberapa hal. 

Mitos yang merebak di masyarakat adalah penggunaan seperti ini tidak menjadi masalah. Tetapi apakah boleh menggunakan oli motor untuk mobil? Apakah ada dampaknya?

Baca Juga: Ganti Oli Motor, Baiknya Kapan?

1. Sistem transmisi

Penggunaan jenis oli khusus yang tidak sesuai bisa memberikan dampak buruk terhadap kinerja mesin. Meskipun memberikan fungsi melindungi mesin, tetapi masing-masing kendaraan memiliki spesifikasi khusus.

Baca Juga: Oli Rembes di CVT Motor Matic yang Sudah Berumur? Periksa Komponen Ini!

Jika oli motor digunakan pada mobil maka sistem transmisi mobil bisa saja bermasalah karena penggunaan kopling kering. 

2. Kapasitas mesin

Kapasitas mesin pada mobil dan motor juga berbeda. Oli yang digunakan pada motor didesain untuk digunakan kepada kapasitas mesin yang lebih kecil.

Sedangkan mobil memiliki kapasitas yang lebih besar. Sedangkan oli motor juga akan membuat mesin motor lebih cepat panas dengan RPM tinggi.

Maka dari itu, jika oli motor digunakan untuk mobil bisa membuat mesin mobil cepat panas. 

3. Tingkat TBN

Total Base Number pada oli motor dan oli mobil juga berbeda. Semakin tinggi nilai TBN pada oli, maka semkain baik pula kemampuan oli untuk menlangkan korosi pada mesin.

Dengan harga yang lebih mahal, tingkat TBN oli mobil lebih tinggi dari oli motor. Jika tetap meggunakan oli motor pada mobil maka pelumasan dan pelindungan mesin tidak akan merata sehingga mesin mudah mengalami karatan. 

Baca Juga: Cara Bedakan Oli Khusus Motor Manual dan Motor Matic, Gampang Bos!

Dengan berbagai dampak yang bisa terjadi di atas, sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan oli motor di mobil. Salah satu penyebab utamanya adalah kandungan keduanya yang jauh berbeda dan bisa membuat mesin mobil tidak awet. 

Editor : Bonifasius Sedu Beribe

Tags :
BERITA TERKAIT