Rotasi dibutuhkan untuk menjaga performa ban yang stabil, keausan menyebar secara merata dan stabilisasi saat melakukan manuver kendaraan. Tetapi bila kamu mau melakukan rotasi, lakukanlah dengan pengawasan teknisi profesional setelah kendaraan menempuh jarak antara 5.000 – 10.000 KM.
Baca Juga: Cocok untuk Keseharian dan Komersil, Falken Tawarkan Banyak Pilihan Tipe Ban Mobil
Perhatikan beban muatan
Beban yang dibawa oleh mobil akan berpengaruh pada tekanan angin ban mobil. Termasuk Seberapa merata beban pada kabin mobil. Jangan lupa untuk memperhitungkan beban tambahan di rak atas atau ekstra bagasi. Ban memiliki load index berbanding dengan speed ratingnya. Perkirakan total beban karena hal itu juga berpengaruh pada perhitungan tekanan angin dan pengereman.
Lakukan spooring dan balancing
Perawatan spooring dan balancing merupakan perawatan yang dibutuhkan karena dapat membuat ban mobilmu kembali pada posisi awal, sehingga perputaran ban lebih nyaman. Sementara balancing dilakukan agar ban seimbang pada seluruh putarannya.
Berikut tanda-tanda kamu harus melakukan perawatan spooring dan balancing, berupa adanya getaran pada ban yang menyebabkan setir ikut bergetar, terutama jika kendaraan melaju pada kecepatan di atas 80 km/jam.
Baca Juga: Meminimalisir Risiko, Berikut 7 Tips Memilih Ban Mobil yang Benar
Ban yang tidak bisa lurus meskipun setir sudah diarahkan pada kondisi lurus atau normal. Atau sebaiknya spooring dan balancing dilakukan secara berkala setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali.
Gaya berkendara
Gaya berkendara juga memiliki pengaruh besar terhadap kualitas masa pakai ban. Seperti gaya Stop-Go,atau sering melakukan rem mendadak, sliding atau mendecitkan kendaraan lebih berpotensi membuat ban menjadi botak tidak merata, sehingga masa penggunaan ban jadi lebih pendek. Akibatnya, kamu pun harus lebih sering menggantinya atau perjalanan mengemudi kamu jadi tidak menyenangkan.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe