Selain itu, penurunan emisi yang dihasilkan juga jauh lebih besar yaitu sekitar 205 g/km daripada mobil listrik murni berbaterai.
Baca Juga: 5 Fakta Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Diresmikan Jokowi
Senada dengan yang disampaikan Toyota sebelumnya, bahwa penggabungan hybrid dan powertrain sel bahan bakar dan mesin pembakaran hidrogen menjadi solusi pengurangan emisi yang menyeluruh dibandingkan hanya mengandalkan kendaraan berbasis listrik murni.
Kemudian, disisi lain pembangunan tambang lithium yang menjadi bahan dasar baterai memerlukan waktu lebih dari 15 tahun.
"Taruhan krisis iklim terlalu besar untuk salah dengan berfokus pada kemungkinan yang terlalu sedikit." katanya.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe