LABVIRAL.COM- CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan komponen yang sangat penting pada sepeda motor dalam sistem pengapian.
CDI berfungsi untuk menjalankan siklus pembakaran pada sepeda motor. Setiap pengendara atau pemilik sepeda motor, seharusnya tahu tentang cara kerja dan fungsi dari CDI, agar saat motor mengalami trouble di jalan bisa langsung mendeteksinya.
Baca Juga: 7 Masalah Pembuat Lampu Senja Motor Sering Mati
CDI pada sepeda motor memiliki bentuk yang simple, CDI akan bekerja untuk mengatur kapan waktunya percikan api dari busi akan dikeluarkan saat proses pembakaran.
Fungsi dari CDI tidak hanya untuk menyalakan motor saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga gerak atau laju motor. Jenis CDI yang digunakan pada sepeda motor akan mempengaruhi laju motor sehingga harus menggunakan komponen yang berkualitas.
Baca Juga: Cara Baca Kode Ban Motor yang Rumit Itu
CDI pada sepeda motor memiliki dua jenis, apa saja jenis tersebut?
1. CDI pengapian AC
CDI AC, memiliki tegangan utama yang berasal dari spul atau alternator mesin. Di mana alternator inilah yang menciptakan arus bolak balik AC yang nantinya digunakan pada CDI.
Baca Juga: 5 Cara Paling Aman Bonceng Anak Naik Motor
Sebelum arus listrik masuk ke dalam kapasitor, maka akan melalui dioda terlebih dahulu supaya bisa diubah ke dalam arus satu arah atau DC.
2. CDI pengapian DC
CDI DC berbeda dari CDI AC, dimana tidak adanya komponen rectifier membuat sistem pengapian jadi lebih simpel. Arus listrik yang didapatkan tidak dari spul melainkan kiprok sehingga langsung searah.
Tidak ada dioda yang digunakan untuk mengubah arus, karena dari awal arusnya sudah searah. Jadi jika dilihat dari rangkaian kurang lebih sama, hanya saja sistem yang berbeda.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe