LABVIRAL.COM- Freon pada AC mobil kerap menjadi masalah jika sering habis. Padahal AC pada kendaraan roda empat merupakan elemen yang sangat penting. Tanpa AC suhu udara di dalam kabin akan panas dan pengap.
Jika terjadi kerusakan atau masalah pada sistem AC dan komponennya, maka perlu dicek pada bagian freon dan kompresor yang ada di bawah kap mobil.
Bisa jadi AC yang tidak lagi dingin atau bahkan tidak berfungsi dikarenakan freon yang habis atau ada kebocoran yang menyebabkan berkurang dengan cepat.
Freon merupakan zat pada komponen yang menghasilkan refrigerant atau elemen yang dapat menghasilkan dingin pada sistem AC pada kendaraan.
Alhasil, udara dingin yang dihembuskan dari kabin mobil merupakan persinggungan dari udara dengan evaporator yang merupakan tempat freon cair menjadi gas.
Sehingga, jika volume freon berkurang dengan cepat, tentu harus dilakukan pemeriksaan menggunakan alat tekanan Freon untuk mendeteksi volume Freon tersebut.
Baca Juga: Banyak Manfaat, 4 Keunggulan Pintu Mobil Geser
Baca Juga: Ciri-ciri Mesin Motor Matic yang Minta Skir Klep, Salah Satunya Kompresi Bocor!
Baca Juga: Mengenal Rubicon, Mobil yang Lagi Viral di Kalangan Netizen
Foreman Aha Motor Aji Dwi Nugroho mengatakan menambah freon secara langsung boleh saja, namun yang paling penting adalah memeriksa penyebab berkurangnya freon.
“Kalau diisi langsung boleh saja, nanti AC akan dingin, tapi tidak lama akan menjadi tidak dingin lagi, karena penyebab freon berkurang belum diperbaiki,” ucap Aji.
Masih menurut Aji, Freon tidak akan berkurang jika tidak ada kebocoran. Hal itu dikarenakan saluran freon pada AC tertutup.
“Bila freon berkurang, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kebocoran pada sistem AC mobil, jadi begitu freon diisi akan awet dinginnya, jadi tidak buang-buang biaya dan waktu,” ucap Aji.
Namun, dengan opsi tersebut, maka biaya yang akan dikeluarkan semakin membengkak dikarenakan jika ditemukan komponen yang bocor akan dilakukan pergantian.
“Biaya pemeriksaan atau perbaikan freon yang bocor bervariasi, terkadang disebabkan oleh komponen utama sehingga biaya perbaikannya mahal, ada juga yang disebabkan oleh seal yang harganya jauh lebih murah,” ucap Aji.
Editor : Hadi Mulyono