LABVIRAL

Begini Cara Baca Kode Iso Metrik pada Ban Mobil Kamu, Biar Kenal Kondisinya Lebih Detail

Begini Cara Baca Kode Iso Metrik pada Ban Mobil Kamu, Biar Kenal Kondisinya Lebih Detail (FOTO: INSTAGRAM/dunlop_eu)

LABVIRAL.COM - Ban merupakan salah satu komponen penting yang harus ada pada setia kendaraan bermotor. Bagaimana tidak, ban merupakan alat penggerak yang dapat membuat mobil ataupun motor berjalan dengan baik.

Namun, apakah kamu tahu bahwa pada setiap ban memilki kode yang berbeda? Kode-kode tersebut biasanya memiliki artinya tersendiri. Adapun untuk kode yang harus kamu pahami seperti kode regulasi standar teknikal nasional, dan kode iso metrik ban.

Berikut ini, Labviral.com akan memberi tahu kamu kode iso metrik ban, mulai dari kelas kendaraan, diameter ban, lebar ban, aspek rasio, bahan ban, tread wear indicator, traction rating hingga load index dan speed index. Contoh kode utama yang harus kamu pahami, yakni P 195/50 R16.

Baca Juga: Ban Mobil Rusak di Jalan Tol Ternyata Bisa Diklaim ke Jasa Marga

Kode Tujuan Penggunaan

Saat kamu memilih sebuah ban untuk dipasang pada mobil, pastikan terlebih dahulu ban tersebut memang cocok untuk tipe mobil yang kamu gunakan. Kamu dapat mengeceknya dengan cara melihat pada kode yang tertulis dibagian sisi luar ban.

Adapun untuk kodenya memiliki 4 kode berbeda, dan berupa huruf yang ditempatkan sebelum kode lebar ban. Keempat kode ini memperlihatkan maksud penggunaan dan atau kelas kendaraan dari ban tersebut. Arti kode yang dimaksud adalah:

  • P (Passenger Car).
  • LT (Light Truck).
  • ST (Special Trailer).
  • T (Temporary)

Sehingga P pada P 195/50 R16 menjelaskan bahwa ban kendaraan ini memiliki tujuan penggunaannya, untuk mobil penumpang atau dalam bahasa inggris, passenger car.

Baca Juga: 5 Merek Ban Mobil yang Beredar di Indonesia, Cek Plus Minusnya

Kode Lebar Ban

Kode 195 pada P 195/50 R16 adalah kode dari lebar ban kendaraannya, dalam hal ini mobil penumpang. Arti 195 pada P 195/50 R16 menjelaskan ban memiliki lebar sebesar 195 milimeter (mm).  Untuk lebar ban diukur dari titik terluar dinding sisi bagian luar hingga titik terluar dinding sisi bagian dalam.

Kode Aspek Rasio

Kode selanjutnya dari P 195/50 R16 adalah 50, dimana kode tersebut menjelaskan aspek rasio dari ban mobil. Sehingga dengan jelas bahwa asoek rasio dari ban mobil tersebut ialah 50%.

Memangnya apa sih aspek rasio pada ban mobil? Aspek rasio pada ban mobil adalah hubungan di antara tinggi dinding dengan lebar ban.

Sehingga semakin kecil besaran aspek rasio, maka semakin rendah tinggi dinding samping ban. Semakin rendah tinggi dinding sisi ban, maka ban lebih mudah menikung. Namun, mengemudi menjadi kurang mulus.

Baca Juga: 4 Tanda Ban Mobil Wajib Segera Diganti

Kode Konstruksi Ban

Pada P 195/50 R16, huruf R menunjukkan kode konstruksi ban. Huruf Ini adalah kode yang menunjukkan konstruksi internal dari suatu ban. Kode ini dapat berupa:
    •    R “Radial”
    •    D “konstruksi Diagonal”
    •    B “Belted (Bersabuk)”

Kode Diameter Roda

Kode ini berupa angka yang dibuat dalam satuan inci. Angka ini mengindikasikan diameter roda yang ditujukan untuk tempat ban dipasang. 

Pada P 195/50 R16, kode 16 ini adalah kode diameter roda. Diameter roda sebesar 16 ini bisa dipasang velg ring berukuran 16. Diameter roda, ada yang berukuran 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, bahkan 23.

Baca Juga: Cara Merawat Ban Mobil, Sederhana Tapi Ngaruh!

Load Index

Hal penting lainnya adalah membaca indeks beban dan kecepatan yang bisa ditoleransi oleh ban yang akan kamu gunakan. Kode indeks beban dan kecepatan ini dapat kamu temukan di bagian belakang setelah kode ukuran ban mobil. 

Berikut adalah daftar kode indeks beban yang terdapat pada mobil Anda:
    •    62 = maksimal beban adalah 265 kg
    •    63 = maksimal beban adalah 272 kg
    •    64 = maksimal beban adalah 265 kg
    •    66 = maksimal beban adalah 300 kg
    •    68 = maksimal beban adalah 315 kg
    •    70 = maksimal beban adalah 335 kg
    •    73 = maksimal beban adalah 365 kg
    •    75 = maksimal beban adalah 387 kg
    •    80 – 89 = maksimal beban adalah 580 kg
    •    90 – 100 = maksimal beban adalah 800 kg.

Baca Juga: Cara Cepat Longgarkan dan Pasang Mur Saat Ganti Ban Mobil Bagi Pemula

Speed Index

Sedangkan untuk indeks kecepatan dapat kamu dapat temukan setelah kode indeks beban pada ban mobil tersebut. 

Berikut ini adalah daftar indeks kecepatan yang terdapat pada mobil Anda:
    •    J = maksimal kecepatan adalah 100 km/h
    •    K = maksimal kecepatan adalah 110 km/h
    •    L = maksimal kecepatan adalah 120 km/h
    •    M = maksimal kecepatan adalah 130 km/h
    •    N = maksimal kecepatan adalah 140 km/h
    •    P = maksimal kecepatan adalah 150 km/h
    •    Q = maksimal kecepatan adalah 160 km/h
    •    R = maksimal kecepatan adalah 170 km/h
    •    S = maksimal kecepatan adalah 180 km/h
    •    T = maksimal kecepatan adalah 190 km/h
    •    U = maksimal kecepatan adalah 200 km/h
    •    H = maksimal kecepatan adalah 210 km/h
    •    V220 = maksimal kecepatan adalah 220 km/h
    •    V230 = maksimal kecepatan adalah 230 km/h
    •    V atau V240 = maksimal kecepatan adalah 240 km/h
    •    V250 = maksimal kecepatan adalah 250 km/h
    •    V260 = maksimal kecepatan adalah 260 km/h
    •    W atau V270 = maksimal kecepatan adalah 270 km/h
    •    V280 = maksimal kecepatan adalah 280 km/h
    •    V290 = maksimal kecepatan adalah 290 km/h
    •    Y atau V300 = maksimal kecepatan adalah 300 km/h
    •    Z = maksimal kecepatan adalah di atas 240 km/h

Baca Juga: Meminimalisir Risiko, Berikut 7 Tips Memilih Ban Mobil yang Benar

Kode Produksi Ban

Kode produksi ban mobil sebenarnya tidak ada pengaruh ke kadaluarsa ban, karena masa kadaluarsa ban terhitung semenjak ban mobil mulai digunakan bukan dari masa produksinya.

Namun kamu dapat melihat kode produksi ban ini untuk mempermudah pengecekan sekaligus merawat ban mobilmu, yaitu produksi tahun berapa dan memberikan tanda masa jaminan ban dari produsen.

Biasanya masa jaminan ban adalah lima tahun sejak ban di produksi. Untuk kode ban ini dapat kamu temukan di sisi luar ban mobil, terdisindari empat angka dengan lingkaran oval disekelilingnya.

Adapun untuk letak penempatan kode ini tidak sama antara satu produsen dengan produsen lainnya. Namun kamu dapat membacanya dengan, dua angka di depan menandakan pekan dimana ban mobil diproduksi, sementara dua angka di belakangnya adalah tahun pembuatan. 

Jadi kalau angka yang tertera adalah 0220, menandakan ban tersebut diproduksi pada pekan ke dua tahun 2020.

Baca Juga: Ban Mobil Run Flat Tire Dinilai Paling Andal? Ini Penjelasannya

Tread Wear Indicator

Di dalam alur ban terdapat garis yang menonjol secara horizontal. Garis tersebut dinamakan dengan TWI (Tread Wear Indicator). 

TWI ini berfungsi sebagai penanda bahwa ban mobil kamu sudah harus diganti. Lalu bagaimana cara mengetahuinya? kamu dapat melakukan pengecekan terhadap ban mobilmu, ketika TWI sudah menyentuh aspal disitulah tanda ban harus segera di ganti.

Pasalnya TWI ini menandakan alur ban mobil tinggal sedalam 1,6 mm dan bahkan kurang. Namun, ada juga ban yang mengaplikasikan TWI dengan bentuk segitiga di area tepi ban. Fungsi TWI itu tetap sama sebagai penanda waktunya ganti ban.

Tread Wear Indicator diletakkan secara merata via alur utama di tapak ban mobil. Jika alur utama rata dengan tingkat tapak, maka ban harus diganti. Jika Anda memiliki pengukur kedalaman tapak ban, maka masukkan batang probe ke dalam alur tapak dan dorong bahu ban hingga rata dengan tapak.

Baca Juga: Ban Mobil Run Flat Tire Dinilai Paling Andal? Ini Penjelasannya

Traction Rating

Spesifikasi traksi tercantum di samping treadwear dalam bentuk huruf seperti AA, atau A, atau B dengan AA sebagai grade tertinggi. Peringkat traksi adalah ukuran kemampuan ban untuk berhenti di permukaan yang lurus dan basah dalam kondisi yang terkendali. Itu tidak menunjukkan kemampuan menikung ban di permukaan basah atau traksinya di atas es atau salju.

Temperature Rating

Peringkat suhu adalah pengukuran ketahanan ban terhadap panas yang dihasilkan dalam kondisi operasi normal pada tekanan inflasi yang direkomendasikan. Nilai suhu berkisar dari A hingga C, dengan A memiliki nilai tertinggi dan karenanya paling tahan terhadap pembangkitan panas.***

Editor : Bonifasius Sedu Beribe

Tags :
BERITA TERKAIT