LABVIRAL.COM - Tekanan angin yang tepat pada ban motor jadi hal penting yang diperlu diperhatikan. Meski tampak sepele, nyatanya tekanan angin ban motor dapat menjadi faktor yang memengaruhi keselamatan dan performa sepeda motor.
Tekanan angin yang tidak sesuai bisa menyebabkan berbagai masalah yang berbahaya. Berikut berbagai masalah yang muncul akibat tekanan angin yang tidak sesuai, sebagaimana dikutip dari laman Planet Ban:
Kurangnya cengkeraman pada jalan
Tekanan angin yang terlalu rendah bisa menyebabkan cengkeraman ban motor pada jalan menjadi berkurang. Hal ini tentunya akan mengurangi traksi dan stabilitas sepeda motor.
Ban cepat aus
Tekanan angin yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, juga bisa mempercepat keausan pada bagian-bagian ban tertentu. Ban yang aus akan mengurangi masa pakai ban.
Menurunkan efisiensi bahan bakar
Tekanan angin yang terlalu rendah pada ban motor dapat menyebabkan gesekan yang lebih besar antara ban dan jalan. Kondisi ini berdampak pada penggunaan bahan bakar yang lebih banyak alias boros.
Risiko kecelakaan
Dampak tekanan angin yang tidak tepat pada ban motor juga dapat mengurangi kontrol dan stabilitas sepeda motor, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Tekanan Angin pada Ban Motor yang Disarankan
Tekanan angin ban motor yang tepat, bisa bervariasi tergantung pada jenis sepeda motor dan ukuran ban. Umumnya, informasi mengenai tekanan angin yang tepat dapat ditemukan pada buku manual sepeda motor atau label pada ban.
Sebagai acuan umum, berikut ini rentang tekanan angin yang umum digunakan untuk beberapa jenis sepeda motor:
Sepeda motor sport: 32-36 psi (2.2-2.5 bar) untuk ban depan dan 36-42 psi (2.5-2.9 bar) untuk ban belakang.
Sepeda motor matic: 26-29 psi (1.8-2.0 bar) untuk ban depan dan belakang.
Sepeda motor bebek: 26-29 psi (1.8-2.0 bar) untuk ban depan dan belakang.
Sepeda motor trail: 22-25 psi (1.5-1.7 bar) untuk ban depan dan belakang.
Editor : Yusuf Tirtayasa