LABVIRAL.COM – Jalan raya itu milik bersama. Tak hanya kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat saja yang boleh melintas, kendaraan roda enam ke atas atau truk juga sering melintasi jalan raya.
Seperti yang diketahui, truk menggunakan jalan raya untuk mengirimkan produk dari suatu usaha ataupun perusahaan besar. Distribusi barang dengan menggunakan truk sendiri diminati karena pengiriman cukup aman dan juga harganya yang murah.
Untuk mengemudikan truk, tentu tak boleh sembarangan. Setiap supir harus sudah berpengalaman dan juga professional. Kenapa harus professional? Karena akar masalah dari minimnya kesadaran soal keselamatan adalah akibat human error.
Baca Juga: Kren! Jajaran Truk Mitsubishi Kini Sudah Berstandar Euro 4
Maka dari itu, untuk menambah wawasan dan juga pengalamanmu, berikut cara mengemudikan truk bermuatan berat untuk pemula yang sudah dirangkum oleh Labviral.com.
Untuk mengemudikan kendaraan besar seperti truk, bisa dikatakan mudah dan bisa juga dibilang cukup sulit. Untuk kamu yang memang belum pernah sama sekali kemudikan truk, perlu ada penyesuaian sehingga tidak mengalami kesulitan mulai dari cara memajukannya, menghadapi tanjakan hingga berbelok.
Baca Juga: Ini Kelebihan Truk Desain Mancung Model Lawas, Cocok untuk Niaga
Sebelum memulai berkendara, sebaiknya kamu memeriksakan kondisi mobil besar yang ingin kamu kemudikan ini dulu, agar aman dan tidak ada kendala di jalan. Kamu bisa memulai dengan mengecek spion kanan dan kiri untuk memastikannya terlihat luas ke belakang. Pakailah sabuk keselamatan mengemudi, lalu kamu bisa hidupkan mesin dan pastikan lampu indikator telah mati.
Kamu bisa memasukan gear 1 untuk bermuatan dan gear 2 untuk kosongan. Untuk mobil bermuatan besar, tentu menghadapi tanjakan bukanlah hal yang sepele. Kunci utamaanya adalah jangan panik apalagi ketika sedang menghadapi tanjakan tajam.
Baca Juga: Jangan Abai! Ini Aturan Jam Kerja Pengemudi Truk atau Bus
Pengemudi harus menggunakan tachometer (rpm) untuk menjadi patokan menanjak, kapan pengemudi menaikan dan kapan harus menurunkan gear agar truk tidak kehabisan nafas atau berhenti di tengah-tengah tanjakan. Namun, apabila kondisi jalannya naik turun, kamu tidak bisa menggunakan momen turun untuk mendaki tanjakan karena sangat berbahaya.
Untuk cara amannya, sebaiknya kamu menggunakan torsi maksimal yakni dengan memindahkan ke gear 1 dan jangan memindahkan gear sampai selesai mendaki meskipun tanda rpm sudah tinggi. Karena biasanya kalau pengemudi memindahkannya tidak cepat, maka akan membuat truk berhenti di tanjakan.
Baca Juga: Pengemudi Truk Harus Paham Titik Blind Spot dan Cara Menanggulanginya
Nah, apabila kamu mengalami berhenti di jalan seperti di atas ataupun sedang macet, kamu bisa lakukan hal ini:
- Jaga jarak
- Aktifkan parking brake
- Masukan gigi c (injak kopling lalu masukan gigi c)
- Lalu kamu bisa lepaskan parking brake secara perlahan dan mengombinasikannya injak gas dengan melepas kopling secara perlahan.
- Hal di atas adalah ketika kondisi truk yang berhenti pasa saat tanjakan. Kamu bisa mengoperasikannya pada saat kondisi jalan sedang macet pada saat di tanjakan. Contohnya seperti ke Puncak, Bogor.
Sebelum berhenti, pastikan juga jarak antara mobil depan dengan truk agar ada ruang yang cukup untuk ngegas. Untuk mobil yang dibelakang juga biasanya mereka akan memberi jarak kepada truk di depan agar mereka tidak terkena tabrakan akibat mundurnya truk.
Baca Juga: Cara Buka Baut Motor yang Aus atau Dol, Mari Kita Coba!
Untuk menghadapi turunan, kamu harus menggunakan exchause valve brake atau yang kita kenal dengan engine brake. Tools ini harus digunakan untuk mengurangi laju kendaraan agar tidak semakin kencang saat diturunan, juga dapat menghemat brake lining sehingga tidak cepat habis.
Namun jika kondisi ini belum dapat mengatasi laju kendaraan, sebaiknya pengemudi dapat menginjak service brake untuk mengurangi laju kendaraanya saat di turunan curam.
Cara membelok kendaraan yang lebih panjang tentunya berbeda dengan kendaraan keciL. Dibutuhkan haluan yang lebih luas dimana arah kendaraan akan membelok jika kendaraan akan membelok ke kanan pastikan pengemudi mengambil haluan ke kiri dulu agar roda kendaraan belakang tidak terperosok keluar jalan. Hal ini berlaku untuk membelok ke arah sebaliknya.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe