LABVIRAL.COM - Sama dengan mesin, minyak rem harus rutin diperbarui dan diganti secara berkala. Pada masa pergantiannya, memang tidak secepat oli mesin, tapi ini sangat disarankan sekali untuk mengganti minyak rem pada setiap 20.000 KM.
Minyak pada rem yang sudah mengalami kerusakan biasanya akan mengalami penggumpalan. Ini bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pada sistem hidrolik rem.
Baca Juga: Kamu Bingung Pakai Merek Apa? Ini Rekomendasi Minyak Rem Terbaik untuk Sepeda Motor
Mengapa Minyak Rem perlu Diganti Secara Rutin?
Motor maupun mobil yang sering digunakan dalam perjalanan jauh harus selalu dicek ketersediaan minyak pada bagian rem. Apalagi jika medan yang kamu lalu terlalu ekstrem, yang sering menggunakan rem.
Jika ketersediaan minyak rem kurang, maka bisa menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan dan membuat rem menjadi mudah aus. Inilah mengapa, kamu harus selalu melakukan pengecekan. Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang menjadi alasan mengapa minyak rem harus selalu rutin diperbarui, yaitu:
Baca Juga: Air Teh Kental Bisa jadi Pengganti Minyak Rem, Hah?
Bisa menyebabkan gagal rem
Pada saat melakukan servis di bengkel, Kamu mungkin pernah sesekali menolak apabila ditawarkan mengganti minyak rem dengan alasan tidak ada yang salah pada rem kendaraaamu. Ini sebenarnya merupakan sebuah hal yang sangat wajar, mengingat kamu curiga para montir hanya mendapatkan untung.
Akan tetapi, rem pada kendaraan baik motor maupun mobil memang perlu diganti dalam kurun waktu 2 tahun sekali.
Jika sudah mencapai jarak yang maksimal tapi minyak rem tidak segera diganti, maka bisa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pada rem yang dapat menyebabkan permasalahan pada pengeraman.
Biasanya, pengereman akan berkurang sehingga ini membutuhkan tekanan yang lebih untuk bisa melakukannya. Yang lebih parah lagi, bisa terjadi delay, sehingga pada saat pedal rem diinjak, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa bekerja menyentuh tromol. Ini tentu saja akan berdampak sangat berbahaya. Bisa blong!
Baca Juga: 4 Tips Rawat Rem Cakram Saat Musim Hujan, Jenis Minyak Remnya Ngaruh Loh!
Perubahan titik didih
Minyak rem mobil dan kendaraan pada dasarnya bekerja sangat keras pada saat sedang digunakan. Minyak pada rem bisa mengalami pemanasan hingga mencapai titik 150 derajat Celcius. Suhu ini bisa terus meningkat hingga 180 derajat Celcius apabila sedang digunakan di dalam kecepatan tinggi. Pada jenis rem mobil yang modern, minyak rem mempunyai titik rendah didih antara 200-250 derajat Celcius.
Minyak pada rem mempunyai sifat higroskopis yang mana bisa menyerap kelembaban. Minyak rem yang sudah berusia lebih dari satu tahun biasanya mempunyai kandungan air sebanyak 3%. Ini bisa menurunkan derajat titik didih mulai dari 30-45 derajat Celcius. Ini menyebabkan kualitas dari minyak pada rem menjadi semakin memburuk.
Baca Juga: Ini Peran Penting Minyak Rem, Pahami Waktu yang Tepat untuk Menggantinya
Untuk mencegahnya sebaiknya Kamu mengganti minyak rem paling lama 2 tahun sekali. Akan lebih bagus lagi apabila kamu menggantinya setahun sekali atau setiap menempuh jarak 40 ribu kilometer.
Kamu juga tak boleh mencampurkan minyak khusus rem dengan berbagai merek yang berbeda-beda, karena setiap minyak memiliki titik didih yang berbeda-beda pula. Jika berbeda, akan membuat pengereman menjadi kurang stabil. Kamu juga harus memperhatikan bagaimana spesifikasi dari DOT yang terdapat di dalam minyak rem.
Kualitas dari minyak rem ini harus dipastikan dalam kondisi optimal, sehingga proses pengeraman yang dilakukan oleh kendaraan menjadi lebih efektif. Selain itu, juga akan memberikan keamanan dalam berkendara.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe