LABVIRAL.COM - Elang Jawa merupakan salah satu predator yang keberadaannya sangat penting untuk ekosistem lingkungan. Hal ini disebabkan Elang Jawa merupakan pemangsa puncak atau urutan teratas pada piramida makanan. Saat ini, populasi Elang Jawa hanya tertinggal antara 300 sampai 500 ekor.
Baca Juga: Mengenal Burung Hantu Celepuk Merah yang Kini Mulai Langka
Jika urutan teratas dalam rantai makanan terganggu, akan terganggu pula rantai makanan tersebut secara langsung maupun tidak langsung. Satwa jenis ini termasuk ke dalam prioritas konservasi yang tertera dalam Permenhut No 57 Tahun 2008 dan Keputusan Dirjen PHKA No 132 Tahun 2011 dan No 109 Tahun 2012 yang mengatakan bahwa satwa ini masuk ke dalam 14 spesies prioritas utama.
Baca Juga: Ini Burung Hantu Serak Bukit, Burung Mirip Ular Sendok yang Malam Agresif tapi Siang Suka Rebahan
Kategori kelangkaan spesies Elang Jawa ini masuk ke dalam daftar satwa endangered situs IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) red list 2015. Namun, berdasarkan CITES (Conservation on International Trade in Endangered) masih termasuk ke dalam Appendix I. Hal ini disebabkan oleh hutan rusak yang merupakan habitat asli dan adanya perburuan telur yang kemudian diperdagangkan liar.
Baca Juga: Mengenal Burung Hantu Beluk Watu Jaya, Indonesia Punya Nih Senggol Dong!
Ada beberapa organisasi yang concern atau peduli terhadap Elang Jawa yaitu RAIN (Raptor Indonesia) yaitu sebuah jaringan riset dan konservasi burung pemangsa elang di Indonesia yang sebelumnya bernama Kelompok Kerja Pelestarian Elang Jawa (KPPEJ), Raptor Conservation Society yaitu pengembangan masyarakat untuk perlindungan Elang Jawa dan Elang lainnya di Jawa Barat, dan Suaka Elang yaitu tempat rehabilitasi, release dan sanctuary sebagai bentuk public awareness masyarakat sekitar.***
Editor : Yusuf Tirtayasa