LABVIRAL.COM - Angka Arab mungkin tidak bisa digunakan dalam penulisan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Tapi, tak ada salahnya untuk mengenal lebih lanjut angka Arab yang biasa digunakan dalam Al-Qur’an dan hadis.
Apalagi mengingat mayoritas masyarakat Indonesia ini adalah beragama Islam, dimana dalam kehidupan sehari-harinya pun tak lepas dari Al-Qur’an dan hadis. Jadi, mempelajari bahasa Arab ini bisa dikatakan cukup penting.
Salah satu langkah elemen penting dalam mempelajari Bahasa Arab adalah mengenal angka Arab dan bagaimana cara menulisnya dengan benar.
Dikutip dari buku Tata Bahasa Arab (Buku Pendampingan Belajar Bahasa Arab Untuk Pemula) Karya Endang Switri, M Pd I, penulisan angka Arab dibagi angka Arab Barat Timur. Keduanya mirip meski sedikit berbeda.
Angka Arab Barat adalah keturunan India dengan sistem Hindu-Arab yang dikembangkan matematikawan India. Dilansir dari laman resmi Universitas Darul Ulum Islamic Centre, angka ini diadopsi matematikawan Persia di India.
Bangsa Eropa dan Amerika mengenal istilah angka Arab Barat yang penulisannya angkanya sudah kita kenal saat ini, seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Angka inilah yang diperkenalkan bangsa Arab pada bangsa Eropa dan Amerika.
Tapi, di Indonesia, angka Arab yang dikenal adalah angka Arab Timur seperti yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Dalam penulisannya, angka Arab ini memiliki banyak aturan penting yang perlu diperhatikan. Berbeda dengan penulisan angka alfabet yang sering digunakan atau angka Romawi.
Agar tidak salah dalam menulis angka Arab, kamu perlu mengerti banyak aturan penulisannya, seperti yang akan Labviral.com jelaskan berikut ini.
Penulisan angka Arab
Penulisan angka Arab menggunakan kaidah yang berbeda dengan penulisan huruf Arabnya. Penulisan angka Arab dilakukan dari kiri ke kanan seperti angka atau huruf latin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis angka Arab adalah harakat akhir (I'rab), bentuk kata benda maskulin atau feminim (mudzakkar atau muannat), dan bentuk kata benda, apakah mufrad, atau mutsanna, atau jamak.
Editor : Hadi Mulyono